Suara.com - Infeksi Saluran Kencing atau ISK tak hanya bisa terjadi pada orang dewasa, tapi juga anak-anak dan bahkan bayi. Hal inilah yang dialami oleh putra kedua Tya Ariestya, yang dinamakan Muhammad Kalundra Ratinggang.
Dalam postingan Instagram pribadinya @tya_ariestya, artis yang juga seorang atlet taekwondo ini mengungkap kesedihannya, saat putranya yang ia lahirkan 30 April 2019 lalu mengalami ISK.
"Anak soleh ini lagi ISK (Infeksi Saluran Kencing). Agak nyesel beneeerrr sebelum 3 bulan usia Kalundra gak jadi sunat!" tulis Tya dalam postingan yang ia unggah Jumat (30/8/2019).
Lebih lanjut, Tya menjelaskan bahwa Kalundra diketahui mengalami ISK karena kenaikan berat badannya tidak optimal dari bulan ke bulan, khususnya pada bulan ketiga dan keempat.
Baca Juga: Hati-hati, Kebiasaan Kencing di Malam Hari Tingkatkan Risiko Kematian!
"Bulan 1 naik 1,5 kg, bulan 2 naik 1 kg, bulan 3 naik 300 g, bulan 4 naik 300 g. Harusnya di bulan 3 atau 4 masih bisa naik 800 g-an. Alhamdulillah punya DSA @mel97819 di @rsiabundajakarta yang tanggap banget sama segala kondisi dan langsung suruh cek urine kultur & urine rutin," jelasnya lagi.
Istri Irfan Ratinggang ini selanjutnya memeriksakan kondisi Kalundra dengan cek urin sebanyak dua kali, di mana hasilnya terdapat bakteri dalam urin putra bungsunya ini, sehingga ia harus mengonsumsi antibiotik selama 10 hari tanpa putus.
Berbicara mengenai ISK pada bayi, dilansir dari About Kids Health, ISK terjadi ketika ada bakteri pada organ saluran kencing. Bakteri penyebab infeksi saluran kencing dapat memengaruhi ginjal, kandung kemih, dan tabung yang mengalir di antara mereka.
Biasanya, bakteri muncul karena beberapa sebab, iritasi yang disebabkan busa sabun mandi atau sampo, menyeka secara sembarangan setelah buang air besar, hingga popok yang digunakan terlalu lama.
Berikut gejala ISK yang harus Anda waspadai pada si kecil:
Baca Juga: Amati Sekarang, Jumlah dan Warna Air Kencing Bisa Deteksi Penyakit Kronis!
- Buang air kecil yang sering atau menyakitkan
- Mengompol di siang atau malam hari
- Urin berbau busuk
- Demam
- Perut terasa sakit di bagian bawah
- Sulit makan
- Muntah
Jika anak Anda mengalami gejala ISK, hubungi dokter sesegera mungkin. Dokter akan melakukan kultur urin dengan memeriksa urin mereka. Terkadang kateter kecil dimasukkan dengan sangat hati-hati ke dalam kandung kemih untuk mengambil sampel urin.
Sambil menunggu hasil kultur urin selama beberapa hari, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Usahakan untuk tidak melupakan dosis, dan pastikan anak Anda mengonsumsi semua obat yang diresepkan.
Si kecil mungkin akan merasa lebih baik dalam waktu 48 jam setelah memulai pengobatan. Namun, jangan menghentikan pengobatan hanya karena mereka merasa lebih baik. Berikan antibiotik untuk jangka waktu yang sudah ditentukan, untuk mencegah ISK kambuh kembali.
Sementara itu, berikut adalah beberapa cara lain untuk membantu anak Anda:
- Beri mereka banyak cairan untuk membantu membersihkan infeksi.
- Jika buang air kecil mereka menyakitkan, atau jika mereka demam di atas 38,5 ° C, berikan anak Anda acetaminophen atau ibuprofen sesuai petunjuk.
- Dua hari setelah mulai minum antibiotik, bawa anak Anda kembali ke dokter untuk mengetahui hasil kultur urin dan untuk memastikan antibiotik bekerja dengan baik. Dokter mungkin akan memeriksa kembali urin anak Anda dalam beberapa minggu.
- Jika anak Anda sakit punggung atau mulai kesakitan, bawalah segera ke dokter. Juga bawa mereka ke dokter jika demam atau kencing yang menyakitkan tersebut berlangsung lebih dari 48 jam setelah mereka mulai minum antibiotik.