Rutin Makan Junk Food dan Makanan Olahan, Remaja Ini Kehilangan Penglihatan

Selasa, 03 September 2019 | 12:05 WIB
Rutin Makan Junk Food dan Makanan Olahan, Remaja Ini Kehilangan Penglihatan
Ilustrasi anak-anak yang sedang menyantap makanan cepat saji. (Sumber: Shuttertsock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Makanan cepat saji seperti junk food sudah terbukti tidak menyehatkan. Apalagi jika dikonsumsi secara rutin.

Seorang remaja Inggris menjadi buta karena tidak makan apapun selain camilan olahan selama bertahun-tahun, menurut sebuah studi kasus yang diterbitkan pada Senin (2/9/2019) di Annals of Internal Medicine.

Melansir INSIDER, remaja tersebut pertama kali dibawa oleh keluarganya ke rumah sakit saat usia 14 tahun. Karena mengeluh kelelahan, akhirnya ia hanya didiagnosis dengan anemia dan kekurangan vitamin B.

Setahun kemudian, menurut laporan peneliti di Rumah Sakit Mata Bristol dan Rumah Sakit Universitas Bristol NHS Foundation Trust, remaja itu kehilangan pendengaran dan tak lama kemudian, ia juga kesulitan melihat.

Baca Juga: Zodiak Kesehatan 26 Agustus 2019, Aries Coba Yoga, Pisces Hindari Junk food

Pada usia 17 tahun, laki-laki itu mulai kehilangan penglihatannya hingga menjadi buta, dan dokter mengatakan kerusakan tersebut permanen.

Ilustrasi junk food. (shutterstock)
Ilustrasi junk food. (shutterstock)

Kata dokter, pasiennya itu memiliki kadar vitamin B, vitamin D, dan nutrisi lain yang sangat rendah.

Bocah itu, yang memiliki berat badan normal, mengaku pada dokter bahwa dia adalah tipe pemilih makanan.

Dia tidak mengonsumsi apa pun kecuali kentang goreng, keripik, roti putih, ham olahan, dan sosis sejak sekolah dasar, lapor penelitian tersebut.

Kebutaan remaja itu disebabkan oleh suatu kondisi yang dikenal sebagai neuropati optik gizi, yang biasanya jarang terjadi di negara-negara maju.

Baca Juga: Gara-Gara Junk Food, Susan Sameh Jalani Operasi Gumpalan Darah

Ini dapat disebabkan oleh obat-obatan, alkohol berat dan penggunaan tembakau, dan pola makan yang buruk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI