Mutasi PPM1D, Pengobatan Unik untuk Kanker Otak Paling Agresif pada Anak

Senin, 02 September 2019 | 15:04 WIB
Mutasi PPM1D, Pengobatan Unik untuk Kanker Otak Paling Agresif pada Anak
Ilustrasi kanker atau tumor otak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berdasarkan hasil studi yang diterbitkan pada Kamis (22/8/2019) di nature Communications, para ilmuwan telah mengidentifikasi cara unik untuk mengganggu proses seluler yang menjadi salah satu faktor Diffuse Intrinsic Pontine Glioma (DIPG).

GIPG merupakan jenis tumor yang sangat agresif yang tumbuh di batang otak. Sayangnya, tumor ini tidak dapat dioperasi, melansir Science Daily.

Tumor yang dapat menjadi kanker ini biasanya dialami anak-anak kurang dari 10 tahun, dan sebagian besar pasien tidak dapat bertahan hidup lebih dari setahun setelah didiagnosis.

"Ini adalah penyakit yang sangat menghancurkan, dan kami sangat terhalang dalam kemajuan kami untuk terapi DIPG baru. Banyak obat telah diuji tanpa keberhasilan sama sekali," kata salah satu penulis studi, Ranjit Bindra, MD, Ph.D., Associate Professor of Therapeutic Radiology di Yale Cancer Centre.

Baca Juga: Pria Meninggal karena Kanker Otak, Anjingnya Menyusul 15 Menit Kemudian

Para peneliti telah lama berpikir bahwa DIPG adalah versi masa kecil dari tumor otak orang dewasa, sehingga perawatan serupa untuk glioma dewasa diuji secara luas pada anak-anak, dan gagal.

Ilustrasi kanker otak (Pixabay/VSRao)
Ilustrasi kanker otak (Pixabay/VSRao)

Hingga akhirnya sekarang peneliti telah menemukan cara pengobatan dengan pendekatan lain.

Mereka memilih untuk melihat tumor dalam hal kerentanan potensial, dan selama setahun telah memahami peran yang dimainkan mutasui PPM1D dalam mengubah metabolisme kanker.

Mutasi genetik ini sangat penting untuk pertumbuhan sel dan respons stres sel.

"Ketika hasil pembungkaman epigenetik dianalisis, kami merasa bersyukur untuk menemukan bahwa sel-sel DIPG dengan mutasi PPM1D telah menciptakan kerentanan terhadap enzim kunci di mana penghambat molekul kecil sudah tersedia," kata Sen Peng, Ph.D, seorang bioinformatika di Divisi Biologi Kanker & Sel TGen

Baca Juga: Dikira PMS Ternyata Kanker Otak dan 2 Berita Kesehatan Terpopuler Lainnya

Enzim kunci yang dimaksud di sini adalah NAD (nicotinamide adenine dinucleotide), koenzim yang ditemukan dalam semua kehidupan sel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI