Suara.com - Sama seperti perempuan dewasa, anak perempuan, termasuk bayi perempuan, bisa mengalami kondisi vagina bau. Penyebabnya banyak, dan yang pasti, tidak boleh dibiarkan.
Ada banyak hal yang menyebabkan vagina anak bau. Tapi yang paling umum adalah masalah higienitas. Misalnya, pada anak perempuan yang punya aktivitas tinggi dan sering berkeringat, jika celana dalam tak segera diganti, bisa memicu kondisi lembap di vagina dan memunculkan bau tak sedap.
Atau pada anak yang baru toilet training, jika salah membersihkan dan malas mengeringkan vagina usai buang air kecil, bisa menyebabkan kelembapan di area vagina, yang lama-kelamaan memicu munculnya bau.
Salah satu ciri vagina bau akibat masalah higienitas adalah kondisi vagina yang baik-baik saja jika dilihat secara kasat mata. Artinya, tidak ada kemerahan atau keputihan pada vagina.
Baca Juga: Nggak Mahal, 5 Superfood Ini Bantu Jaga Kesehatan Anak
Sedangkan jika vagina bau dibarengi dengan kondisi vagina kemerahan, gatal, dan sakit saat buang air kecil, bisa jadi pertanda anak mengalami vulvovaginitis, yaitu peradangan pada vulva dan vagina yang bisa disebabkan oleh bahan pakaian, zat kimia, sabun, obat, atau bahkan benda asing.
Lalu, bagaimana cara mengatasi vagina bau pada anak? Ini dia 5 langkah yang harus segera orangtua lakukan, seperti dilansir dari Todays Parent.
1. Mengganti celana setiap kali lembap
Jika biasanya si kecil mengganti celana dalam setiap kali mandi, kini mengganti celana dalam bisa dipersering setiap kali ia habis buang air kecil, atau ketika celana dalamnya lembap atau basah, misal setelah bermain atau berolahraga. Celana dalam yang lembap akan memudahkan bakteri menyusup masuk ke dalam vagina, menimbulkan infeksi, dan menyebabkan vagina bau.
2. Mengajari anak cara membasuh vagina yang baik dan benar
Seharusnya, membasuh vagina usai buang air kecil itu adalah mengusapnya dari bagian depan ke belakang, atau menuju ke anus. Tapi, kebiasaan yang sering dilakukan adalah membasuh vagina dari belakang ke depan. Padahal, cara ini bisa membawa bakteri dari anus menuju ke vagina, dan menjadi penyebab beberapa masalah infeksi vagina.
3. Hindari celana dalam atau pakaian ketat
Untuk sementara, jangan memakaikan legging atau celana jeans ketat sampai kondisi vagina anak normal kembali. Celana dalam atau pakaian ketat akan lebih cepat membuat bagian kemaluan anak jadi lembap. Jadi, ganti dulu celana dalam dan celana ketat si kecil dengan yang longgar dan berbahan katun, ya.
Baca Juga: Wahana Mandi Bola Berisiko Bagi Kesehatan Anak?
4. Hindari menggunakan sabun atau pewangi
Menggunakan sabun untuk menghilangkan bau vagina tidak akan berhasil selama penyebabnya belum diatasi. Malah, hal ini bisa memperparah kondisi vagina yang terinfeksi. Pasalnya, sabun mengandung bahan kimia yang bisa mengiritasi kulit vagina si kecil.
5. Bawa ke dokter
Jika vagina bau disertai dengan gejala lain seperti keputihan, kemerahan, gatal, atau demam, jangan tunggu lama-lama untuk membawa si kecil ke dokter. Ini tanda ia mengalami infeksi pada vaginanya, yang jika dibiarkan dapat mengganggu kesehatan alat kelaminnya secara keseluruhan.