Keren, Peneliti Unsoed Temukan Alat Deteksi Dini Anemia untuk Ibu Hamil

Ririn Indriani Suara.Com
Minggu, 01 September 2019 | 19:05 WIB
Keren, Peneliti Unsoed Temukan Alat Deteksi Dini Anemia untuk Ibu Hamil
Ilustrasi ibu hamil pusing dan lesu, karena anemia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang peneliti Laboratorium Keperawatan Maternitas, Fakultas Ilmu-Ilmu kesehatan (Fikes) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jawa Tengah, Mekar Dwi Anggraeni, SKep Ns MKep PhD menemukan cara mudah mendeteksi dini gejala dan penyakit kurang darah atau dikenal anemia. Cara mudah itu diberi nama Deteksi Dini Anemia (Denia).

Ibu hamil bisa melakukan deteksi dini anemia sendiri dengan menggunakan aplikasi yang bisa di-download secara gratis di telepon seluler,” kata Mekar Dwi Anggraeni kepada Suara.com, Minggu (1/9/2019).

Lewat aplikasi itu, ibu hamil cukup mengambil foto pada area kelopak mata bagian bawah (seperti selfie) dan memasukan gambar ke dalam aplikasi. Dengan cara itu, bisa langsung diketahui kadar hemoglobin dalam darahnya.

“Dalam aplikasi Denia juga tersedia keterangan tentang definisi anemia, penyebab anemia, dampak anemia, tanda dan gejala anemia, pencegahan anemia, dan lokasi fasilitas kesehatan terdekat dari tempat tinggal ibu hamil yang bersangkutan,” kata Ketua Bidang Penelitian Ikatan Perawat Maternitas Indonesia (IPEMI) Kabupaten Banyumas tersebut.

Baca Juga: 3 Berita Cetar: Dikira Anemia Ternyata Kanker, Hobi Bersepeda Sulit Orgasme

Lebih dari itu, aplikasi Denia dilengkapi dengan fasilitas komunikasi antarpengguna dengan kader kesehatan setempat. Dengan demikian, hasil pengujian dapat dimonitoring oleh tenaga kesehatan, tanpa harus mendatangi satu persatu untuk mengetahui kesehatan ibu hamil.

“Hal ini tentu saja mendukung era industri 4.0 yang memudahkan interaksi antarmanusia dengan memanfaatkan teknologi informasi,” perempuan berjilbab kelahiran Purwokerto 4 September 1981 yang akrab disapa Mekar.

Ahli di bidang Keperawatan Maternitas ini mengatakan bahwa pengembangan Denia menggunakan prinsip perubahan warna yang dikenal sebagai metode kolorimetri.

“Semakin tinggi kadar hemoglobin darah akan menimbulkan warna kelopak mata semakin pink kemerahan, sedangkan pada penderita anemia warna kelopak mata terlihat pucat (putih). Warna kelopak mata selanjutnya dibandingkan dengan kadar hemoglobin ibu hamil melalui uji persamaan regresi. Hasil uji regresi menujukkan gambar yang diperoleh menggunakan aplikasi Denia memiliki hubungan yang signifikan dengan kadar hemoglobin ibu hamil,” kata dia.

Khusus dalam proses pengembangan Denia, Mekar menjalin kerja sama dengan peneliti dari Laboratorium Biokimia, FMIPA, Unsoed yang memiliki pengalaman dalam pengembangan berbagai alat biosensor.

Baca Juga: Penderita Anemia, Begini Cara Menaikkan Hb Secara Alami

Hasil penelitian itu juga telah dipublikasikan dalam prosiding seminar dengan judul Non-invasive self-care anemia detection during pregnancy using a smartphone.

Penggunaan telepon selular sebagai alat untuk deteksi dini anemia karena pengguna telepon di Indonesia saat ini sangat banyak.

“Dengan begitu, tenaga kesehatan juga dapat menggunakan telepon selular sebagai media untuk edukasi dan promosi kesehatan,” papar Ketua Jurusan Keperawatan Fikes Unsoed tersebut.

Lebih lanjut Mekar menyampaikan, Denia menjadi bentuk penyederhanaan cara mendeteksi dini anemia. Metode pengukuran kadar hemoglobin dalam darah yang sudah ada menggunakan jarum untuk mengambil sampel darah (invasive).

“Hal ini terkadang menimbulkan ketidaknyamanan pada beberapa ibu hamil yang takut dengan jarum,” ujar Bendahara di Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Komisariat Unsoed tersebut.

Alumni S3 Keperawatan Prince of Songkla University, Thailand tersebut menjelaskan bahwa angka kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia masih sangat tinggi.

“Satu dari dua ibu hamil di Indonesia mengalami anemia. Anemia pada ibu hamil menyebabkan banyak dampak pada ibu dan janin yang dikandungnya yaitu mudah lelah, letih, lesu, berkunang-kunang, pingsan, tumbuh kembang janin kurang optimal, dan setelah anak lahir bisa mengalami stunting," kata dia.

Karena itu, idealnya, semua ibu hamil dilakukan deteksi dini anemia secara teratur untuk mencegah terjadinya anemia. Dengan begitu bisa segera dilakukan penanganan oleh tenaga kesehatan.

“Karena itu, besar harapan saya ibu hamil dan masyarakat secara umum bisa menggunakan Denia untuk melakukan deteksi dini anemia,” kata peraih Dosen Berprestasi Peringkat I Bidang Sains dan Teknologi di Unsoed lewat temuan tersebut.

Kontributor : Teguh Lumbiria

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI