Lelaki Lebih Berisiko Terinfeksi HPV Lewat Seks Oral, Apalagi Perokok!

Sabtu, 31 Agustus 2019 | 21:25 WIB
Lelaki Lebih Berisiko Terinfeksi HPV Lewat Seks Oral, Apalagi Perokok!
Ilustrasi bercinta. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seks oral, biasanya dilakukan sebagai tindakan foreplay. Dan ternyata ini cukup banyak dilakukan.

Sayangnya, tindakan ini juga disebut dapat menyebarkan penyakit menular seksual (PMS) dan meningkatkan kanker tenggorokan.

Berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), banyak PMS serta infeksi lainnya dapat menyebar di mulut, tenggorokan, organ intim atau dubur.

Sedangkan menurut National Health Service (NHS) Inggris, risiko kanker mulut dan tenggorokan akan lebih meningkat pada pria yang melakukan seks oral terhadap wanita.

Baca Juga: Heboh Video Mesum 'Gangbang', Ketahui Bahaya Seks Oral!

Para peneliti menemukan bahwa 6% pria dan 1% wanita membawa jenis HPV yang berpotensi menyebabkan kanker di mulut mereka.

Sebenarnya, kanker dengan seks oral memang tidak berhubungan secara langsung. Tapi seks oral dapat menyebarkan virus human papilloma (HPV) yang dapat meningkatkan risiko kanker mulut atau tenggorokan.

Ilustrasi seks, bercinta. (Shutterstock)
Ilustrasi seks, bercinta. (Shutterstock)

HPV, salah satu faktor penyebab kanker serviks pada wanita, jika ditemukan di mulut tentu akan meningkatkan risiko kanker mulut dan tenggorokan.

Risiko pada pria akan meningkat apabila ia adalah perokok.

Melansir Medical News Today, seorang perokok cenderung tidak dapat membersihkan infeksi HPV karena merokok merusak sel-sel kekebalan pada kulit.

Baca Juga: Sebelum Seks Oral, Perhatikan 5 Langkah Kebersihan Ini Dahulu

Sel-sel ini lah yang biasanya membantu melindungi terhadap kerusakan virus.

Risiko kanker mulut dan tenggorokan pada lelaki akan meningkat apabila mereka melakukan seks oral dengan setidaknya enam pasangan berbeda, lapor penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine pada 2007.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI