Dampak Psikologis Korban Pemerkosaan Seperti Bocah 10 Tahun di Bogor

Jum'at, 30 Agustus 2019 | 18:45 WIB
Dampak Psikologis Korban Pemerkosaan Seperti Bocah 10 Tahun di Bogor
Ilustrasi kekerasan seksual (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Media sosial sedang dihebohkan dengan kasus dugaan pemerkosaan terhadap bocah 10 tahun di Bogor, Jawa Barat.

Setelah kasus tersebut dilaporkan ke Polres Bogor, gadis di bawah umur berinisial GN tersebut saat ini sudah didampingi oleh psikiater.

"Kami sudah lakukan visum, dalam waktu dekat baru keluar. Pendampingan psikiater untuk korban juga sudah dilakukan karena itu prosedurnya," kata Kapolres Bogor AKBP AM Dicky.

Berdasarkan penuturan Dicky, kejadian ini berawal dari seorang pengendara motor menghampiri korban yang sedang bermain di dekat sekolahnya, Rabu (28/8/2019).

Baca Juga: LBH Surabaya Minta Polda Jatim Tegur Polres Sumenep Soal Korban Pemerkosaan

"Jadi waktu itu siang hari korban sedang main di dekat sekolah dan rumahnya, datang pria tidak dikenal nanya alamat lalu merayu anak ini untuk ikut menujukan jalan," kata Dicky, Jumat (30/8/2019).

Setelah dirayu, pelaku membawa GN ke sebuah rumah kosong di Perumahan Bukit Golf Mansion dan merudapaksa korban.

Ilustrasi perempuan stres atau depresi. (Shutterstock)
Ilustrasi perempuan stres atau depresi. (Shutterstock)

Tak lama kemudian korban ditinggal seorang diri hingga petugas keamanan menemukan korban.

Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan oleh akademisi dari University College London (UCL) dan staf spesialis dari rumah sakit King's College NHS trust, dampak psikologis korban pelecehan seksual akan sangat 'melumpuhkan' selama berbulan-bulan setelah serangan yang mereka terima.

Melansir Guardian, korban diidentifikasi akan memiliki kecemasan, depresi, gangguan stres pasca-trauma, dan kondisi serius lainnya empat hingga lima bulan setelah diserang.

Baca Juga: Jadi Lokasi Prostitusi Pemerkosaan Gadis Belia, Indekos Desa Kolor Ditutup

Hasil analisis dari 137 gadis korban pelecehan seksual, 80% dari mereka memiliki setidaknya satu gangguan kesehatan mental dan 55% memiliki setidaknya dua kelainan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI