Masih Beredar, Ini 5 Mitos tentang Bipolar yang Tak Perlu Dipercaya!

Jum'at, 30 Agustus 2019 | 07:35 WIB
Masih Beredar, Ini 5 Mitos tentang Bipolar yang Tak Perlu Dipercaya!
Ilustrasi bipolar (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hingga kini, tidak sedikit orang yang masih belum sepenuhnya mengerti tentang gangguan bipolar ini. Bahkan beberapa masih percaya dengan mitos yang beredar.

Beberapa orang hanya melihat gangguan ini sebagai perubahan mood dari euforia dan depresi.

Tapi kenyataannya, menurut psikiater Amit Anand, MD, hal ini justru sangat berbeda.

1. Mitos: Gangguan bipolar adalah penyakit mental yang parah

Baca Juga: Bagaimana Membantu Masalah Traumatic Remaja dengan Gangguan Bipolar?

“Banyak orang percaya bahwa mereka dengan gangguan bipolar berada di luar kendali dan psikotik,” kata Dr. Anand, melansir Cleveland Clinic.

"Tapi kami telah belajar selama beberapa dekade terakhir bahwa bentuk gangguan bipolar yang lebih ringan jauh lebih umum."

Menurutnya, ini berarti banyak orang yang sebenarnya mengidap gangguan ini dan kemungkinan mereka tidak pernah mendapat perawatan.

Ilustrasi depresi (shutterstock)
Ilustrasi depresi (shutterstock)

2. Mitos: Perubahan suasana hati selalu berarti gangguan bipolar

“Perubahan suasana hati terjadi karena berbagai alasan, termasuk cuaca, siklus menstruasi, obat-obatan umum seperti steroid, dan penggunaan narkoba,” kata Dr. Anand.

Baca Juga: Kanye West Akui Dirinya Bipolar

Moodiness juga dapat terjadi dengan penyakit medis seperti kelainan hormon, penyakit autoimun dan masalah neurologis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI