Salah Minum Campuran Obat, 17 Anak di Spanyol Alami Sindrom Werewolf

Kamis, 29 Agustus 2019 | 19:01 WIB
Salah Minum Campuran Obat, 17 Anak di Spanyol Alami Sindrom Werewolf
ilustrasi bayi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan Spanyol memberi kabar mengejutkan sekaligus aneh. Setidaknya, ada 17 anak yang mengalami sindrom Werewolf, sindrom langka yang disebabkan oleh kesalahan dalam campuran obat.

Seluruh tubuh anak-anak ini pun mulai ditumbuhi rambut. Ini terjadi setelah diberi obat omeprazole, obat yang membantu menangani refluks lambung.

Setelah diselidiki, pihak berwenang menemukan bahwa obat tersebut sebenarnya mengandung minoxidil, zat yang digunakan untuk perawatan rambut rontok.

Dilansir dari Guardian, Menteri Kesehatan Spanyol, Maria Luisa Carcedo, mengatakan pada hari Rabu lalu, jika mereka menemukan adanya kesalahan yang dilakukan laboratorium, yang menempatkan minoxidil dalam wadah yang ditandai omeprazole dan mendistribusikannya ke apotek.

Baca Juga: Seperti Apa Posisi Tidur yang Tepat bagi Ibu Hamil Bayi Kembar?

Anak-anak yang sebagian di antaranya adalah bayi, yang terlanjur mendapat campuran obat tersebut, kini menderita kondisi langka yang dikenal sebagai hipertrikosis, yang menyebabkan pertumbuhan rambut abnormal.

Tidak jelas bagaimana laboratorium FarmaQuimica Sur, pemasok bahan aktif dan obat-obatan yang berbasis di kota selatan Malaga, membuat kesalahan pada bulan Juni lalu.

Dalam sebuah pernyataan, pihaknya mengatakan kondisi ini diperkirakan akan membaik setelah anak-anak tersebut berhenti minum obat, yang telah ditarik dari pasar.

Carcedo mengatakan laboratorium telah ditutup untuk tindakan pencegahan.

Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan Spanyol mengatakan, 17 bayi dan anak yang terkena dampak sejauh ini berada di wilayah utara Cantabria, Andalusia di selatan dan Valencia di timur.

Baca Juga: Putus Asa Usai Keguguran 3 Kali, Wanita ini Akhirnya Lahirkan Bayi Kembar 4

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI