Tambah Usia Harapan Hidup, Ini Cara Kerja Trastuzumab pada Kanker Payudara

Kamis, 29 Agustus 2019 | 08:30 WIB
Tambah Usia Harapan Hidup, Ini Cara Kerja Trastuzumab pada Kanker Payudara
Ilustrasi kanker payudara. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanker payudara jadi penyebab kematian perempuan paling tinggi di Indonesia akibat kanker. Hal ini tidak hanya membebani ekonomi negara, tapi juga berimbas pada psikologis dan psikososial keluarga dan lingkungan sekitar.

Kabar gembiranya, sebuah terobosan obat kanker payudara Trastuzumab emtansine ditengarai bisa menambah usia harapan hidup berkualitas bagi penderitanya hingga 30,9 bulan dari diagnosis awal, bahkan untuk kategori kanker payudara terganas sekalipun, yaitu HER2 Positif.

"Trastuzumab emtansine adalah antibody-drug conjugate yang bekerja sebagai obat tunggal yang mensinergikan kemoterapi dan terapi target di dalam satu obat," ujar Dr. dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM dalam acara diskusi media bersama Roche di Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2019).

Dr. dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik,  dalam acara diskusi media bersama Roche di Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2019). (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Dr. dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik, dalam acara diskusi media bersama Roche di Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2019). (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

Cara kerja obat ini yakni dengan menargetkan sel yang sudah terjangkit kanker, sehingga pengobatan lebih spesifik. Kemampuan lainnya, obat ini akan mengurangi efek samping rusaknya sel-sel sehat atau normal, yang biasa terjadi pada pengobatan standar, seperti kebotakan, anemia, hingga mudah lelah yang kerap terjadi usai pasien menjalani kemoterapi.

Baca Juga: Disebut Bisa Sembuhkan Kanker Payudara, Ini Kandungan Tanaman Bajakah

"Trastuzumab emtansine memberikan rata-rata survival hingga 30,9 bulan dan menunda pemburukan penyakit hingga 9,6 bulan serta kejadian efek sampingnya lebih sedikit dibandingkan pengobatan standar lapatinib dan capecitabine," jelas Dr. Andhika.

Sayangnya, walau sudah teregistrasi di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan disetujui penggunaanya, tidak semua biaya obat ini dicover oleh jaminan kesehatan nasional seperti BPJS. Penggunaanya pun terbatas hanya 8 kali perawatan atau maksimal Rp 80 juta dari total seluruh pengobatan, dan jika lebih maka ditanggung secara reguler atau perorangan.

"Trastuzumab emtansine telah masuk dalam skema pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional di 41 negara sejak 6 tahun yang lalu, dimana hal ini memberikan kesempatan yang berharga selain untuk meningkatkan hasil pengobatan pasien, juga mengurangi beban ekonomi, psikologis, dan psikososial yang perlu ditanggung oleh masyarakat," sambung Dr. dr. Cosphiadi Irawan, SpPD-KHOM.

Sekadar informasi, kanker payudara terbagi dalam empat kategori dari kategori standar seperti hormonal related, hormonal positif, triple negative, hingga paling berbahaya yakni HER2 Positif. Satu dari 5 perempuan yang terjangkit kanker payudara, terdiagnosis HER2 positif yang bersifat agresif, dan usia harapan hidup yang lebih rendah dibanding kanker payudara HER2 negatif.

Data Globocan 2018 menyebut sebanyak 58.256 perempuan Indonesia terdiagnosisi kanker payudara. Di 2018 pula 22.692 perempuan meninggal karena kanker payudara.

Baca Juga: Aspirin Bantu Pasien Kanker Payudara Hidup Lebih Lama, Benarkah?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI