Suara.com - Apakah Anda termasuk orang yang akan mencari atau mengonsumsi makanan saat sedang kesal atau ada masalah? Makanan seolah-seolah menjadi luapan kekecewaan atau kekesalan yang Anda rasakan?
Hal ini biasanya disebut dengan emotional eating. Dilansir dari timesofindia, ketika Anda mencari makanan, terutama junk food ketika berada dalam suasana hati yang kurang baik, itu sebenarnya adalah reaksi fisiologis dan psikologis tubuh terhadap stres.
Orang biasanya akan menggunakan makanan sebagai mekanisme untuk mengalihkan perhatian mereka dari apapun yang mereka perjuangkan secara internal. Berdasarkan berbagai laporan, wanita lebih rentan mengalami emotional eating dibandingkan pria.
Beberapa orang mungkin secara sadar menikmati sebatang besar cokelat yang mereka habiskan saat mengalami hari-hari yang sulit. Lalu, beberapa orang memilih menikmati makanan cepat saji tanpa disadari.
Baca Juga: Selain Enak, 4 Makanan Ini Bisa Diandalkan sebagai Pereda Stres
Mengonsumsi makanan berlebih saat stres sebenarnya bisa menyebabkan komplikasi jangka panjang termasuk penambahan berat badan, perasaan bersalah hingga mekanisme pananganan yang buruk.
Lalu bagaimana cara mengatasi emotional eating?
Sebelum Anda membeli sekantong keripik saat merasa marah, sedih, kesal, diamlah sejenak dan renungkan apa yang Anda rasakan.
Sebagai gantinya Anda bisa melampiaskannya ke teman, membaca buku favorit atau mencari udara segar. Jika Anda cenderung mengalami emotional eating, alternatif lain Anda bisa makan pada waktu yang teratur. Anda juga bisa membawa sebotol air untuk melawan rasa sakit.
Yang paling penting adalah perhatikan perasaan Anda dan renungkanlah. Selain itu, Anda juga disarankan untuk lebih banyak istirahat, makan dengan baik dan menjaga diri sendiri.
Baca Juga: Penting! 5 Kebiasaan Pagi untuk Menghindari Stres Sepanjang Hari
Anda juga harus menemukan cara untuk mengatasi stres secara efektif dan mencari tahu apa yang terbaik untuk Anda. Dari meditasi, mempertahan asupan harian hingga menghindari gangguan. Anda juga harus menemukan pendekatan jangka panjang yang efektif untuk memerangi emotional eating.