Suara.com - Morning after pill (MAP) biasa disebut dengan pil kontrasepsi darurat. Ini adalah pil hormon yang dapat digunakan untuk mencegah kehamilan setelah melakukan hubungan intim tanpa pengaman.
MAP ini dimaksudkan sebagai kontrasepsi cadangan, bukan sebagai metode utama alat kontrasepsi.
Umumnya, kontrasepsi darurat ini digunakan oleh wanita yang berhubungan intim tanpa pengaman, melewatkan pil KB, atau seseorang yang mengalami pelecehan seksual.
Melansir Mayo Clinic, pil yang digunakan mengandung levonorgestrel. Cara bekerjanya adalah dengan menunda atau mencegah ovulasi.
Baca Juga: Bongkar Tas Millendaru, Warganet Salfok Ada Pil KB
Levonorgestrel tersedia dalam beberapa merek. Seperti Plan-B One Step, Postinor dan Pil KB Andalan Postpil.
Pil KB ini akan lebih efektif jika digunakan lebih cepat.
Jika seseorang meminumnya dalam waktu 72 jam setelah melakukan hubungan intim, levonorgestrel dapat mengurangi risiko kehamilan hingga 89%.
Sedangkan jika mengonsumsinya dalam waktu 24 jam, akan efektif hingga 95%.
Sayangnya, kontrasepsi darurat ini tidak akan memberi perlindungan dalam kurun waktu lama apabila seseorang melakukan hubungan intim lagi setelah mengonsumsinya.
Baca Juga: Gel Kontrasepsi untuk Pria Pertama Kali Diuji Coba, Bisa Gantikan Pil KB
Artinya, seseorang mempunyai kemungkinan hamil jika melakukan hubungan intim tanpa pengaman pada hari atau minggu-minggu setelah mengonsumsi kontrasepsi darurat ini.