Suara.com - Susu Soya Jadi Asupan Alternatif Anak yang Alergi Protein Sapi
Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI, sekitar 5 sampai 7,5 persen anak Indonesia mengalami gejala alergi susu sapi.
Gejalanya meliputi ruam-ruam pada kulit, diare, hingga masalah gangguan saluran pernapasan seperti bersin dan sesak napas.
Menurut Konsultan Tumbuh Kembang Anak, Profesor. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K), susu soya dapat dijadikan solusi alternatif bagi anak yang memiliki masalah alergi susu.
Baca Juga: Kebanyakan Susu Kedelai Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Payudara
"Anak-anak dengan risiko tidak toleran terhadap protein susu sapi jadi tetap memiliki kesempatan tumbuh kembang yang sama dengan anak lainnya," kata Rini.
Namun Rini juga menekankan pengingnya susu soya yang sudah diformulasikan dengan tambahan nutrisi dan vitamin. "Yang paling penting adalah alternatif nutrisi agar kebutuhan mikronutrien termasuk protein tetap terpenuhi lewat isolat protein kedelai atau soya yang telah difortifikasi," tambah Rini dalam acara peluncuran SGM Eksplor Advance+ Soya di Jakarta, Rabu, (28/8/2019).
Menurut Rini, formula isolat protein pada soya tidak kalah baiknya dengan protein hewani dari susu. Karena itu juga, ia mengimbau agar orangtua yang memiliki anak dengan alergi susu sapi untuk tidak merasa ragu dan minder karena tubuh anak menolak protein dari susu sapi.
"Sejumlah penelitian juga telah membuktikan bahwa pola pertumbuhan, kesehatan tulang dan fungsi metabolisme, fungsi reproduksi, endoktrin, imunutas dan sistem saraf anak pengonsumsi protein susu sapi dengam isolat protein soya tidak berbeda secara signifikan," tutupnya.