5 Mitos KB Spiral yang Tak Perlu Dipercayai, Salah Satunya Ganggu Kesuburan

Rabu, 28 Agustus 2019 | 19:10 WIB
5 Mitos KB Spiral yang Tak Perlu Dipercayai, Salah Satunya Ganggu Kesuburan
Seorang perempuan sedang menggenggam alat kontrasepsi spiral (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - UID atau spiral diyakini lebih efektif dalam mencegah kehamilan dalam waktu yang cukup lama. Namun, beberapa wanita muda masih menggunakan pil untuk program KB.

Seperti halnya dengan semua bentuk kontrol kelahiran, ada banyak mitos yang campur aduk, ketinggalan zaman, atau hanya keliru tentang spiral.

Berdasarkan penuturan Dr. Mary Jane Minkin, seorang profesor klinis di Departemen Obstetri, Ginekologi, dan Ilmu Reproduksi di Fakultas Kedokteran Universitas Yale, ada beberapa mitos yang sebenarnya tidak perlu dipercaya tentang spiral.

1. Spiral menyebabkan tidak subur

Baca Juga: Sudah Gunakan Alat KB tapi Masih 'Kebobolan'? Kemungkinan Ini Penyebabnya!

Mitos ini merebak ketika bentuk spiral pertama, yang disebut dengan Dalkon Shield, dikaitkan dengan infeksi yang dapat menyebabkan infertilitas.

Namun hal ini tidak lagi terjadi ketika bentuk spiral sudah diubah seperti sekarang ini.

"IUD tidak menyebabkan infertilitas, itu sudah tidak dapat dipungkiri," kata Dr. Minkin kepada INSIDER.

IUD pertama, Dalkon Shield (YouTube/Brittney Guadalupe)
IUD pertama, Dalkon Shield (YouTube/Brittney Guadalupe)

2. Spiral menyebabkan infeksi

Sebelum penggunaan spiral, umumnya dokter akan memeriksa calon pemakai dahulu. Ini dapat mengurangi kemungkinan adanya infeksi setelah pemakaian.

Baca Juga: Efek Samping KB Spiral, Pertimbangkan Sebelum Pasang

Cara lain untuk mencegah infeksi adalah dengan melakukan hubungan seks yang aman.

"IUD tidak akan menyebabkan infeksi. Tapi seperti yang kita katakan di atas, itu tidak melindungi seseorang dari IMS. Jadi pemakai harus selalu menggunakan kondom jika tidak dalam hubungan monogami," jelasnya.

3. Spiral dapat jatuh atau keluar dari rahim

Menurut American College of Obstetricians dan Gynecologists, spiral memiliki peluang 3 hingga 5% untuk keluar sendiri.

"Kami biasanya merekomendasikan pemeriksaan internal (menyentuh leher rahim) untuk melihat apakah ada benang (ekor, dari spiral)," kata Minkin.

"Agar Anda tahu apa yang harus dirasakan ketika spiral masih di tempat," lanjutnya.

Jika Anda tidak merasakan tali itu, pergilah ke dokter.

4. Pasangan akan merasakan spiral ketika bercinta

"Sebagian besar pasangan tidak akan merasakan ikatan IUD saat berhubungan intim," ujar Dr. Minkin.

"Secara umum, Anda benar-benar harus merasakan ekornya. Jika pasanganmu merasakannya, Anda bisa meminta dokter kandungan untuk memotong tali ekor menjadi lebih pendek."

5. Hanya ada satu jenis spiral

Nyatanya, alat kontrasepsi ini terbagi menjadi dua tipe. Pertama adalah spiral tembaga, yang dapat menghalangi sperma berenang ke indung telur dan spiral hormonal, yang mencegah ovulasi serta membuat sperma sulit berenang.

Sebelum menggunakannya, lebih baik lakukan analisa terlebih dahulu jenis spiral apa yang cocok untuk Anda dan konsultasikan dengan dokter kandungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI