5 Mitos KB Spiral yang Tak Perlu Dipercayai, Salah Satunya Ganggu Kesuburan

Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah
5 Mitos KB Spiral yang Tak Perlu Dipercayai, Salah Satunya Ganggu Kesuburan
Seorang perempuan sedang menggenggam alat kontrasepsi spiral (Shutterstock).

Banyak orang yang masih takut menggunakan spiral lantaran beberapa mitos tentang alat kontrasepsi ini.

Suara.com - UID atau spiral diyakini lebih efektif dalam mencegah kehamilan dalam waktu yang cukup lama. Namun, beberapa wanita muda masih menggunakan pil untuk program KB.

Seperti halnya dengan semua bentuk kontrol kelahiran, ada banyak mitos yang campur aduk, ketinggalan zaman, atau hanya keliru tentang spiral.

Berdasarkan penuturan Dr. Mary Jane Minkin, seorang profesor klinis di Departemen Obstetri, Ginekologi, dan Ilmu Reproduksi di Fakultas Kedokteran Universitas Yale, ada beberapa mitos yang sebenarnya tidak perlu dipercaya tentang spiral.

1. Spiral menyebabkan tidak subur

Baca Juga: Apakah Hari Ini Malam Jumat Kliwon? Hati-hati, Jangan sampai Melanggar Pantangan Ini

Mitos ini merebak ketika bentuk spiral pertama, yang disebut dengan Dalkon Shield, dikaitkan dengan infeksi yang dapat menyebabkan infertilitas.

Namun hal ini tidak lagi terjadi ketika bentuk spiral sudah diubah seperti sekarang ini.

"IUD tidak menyebabkan infertilitas, itu sudah tidak dapat dipungkiri," kata Dr. Minkin kepada INSIDER.

IUD pertama, Dalkon Shield (YouTube/Brittney Guadalupe)
IUD pertama, Dalkon Shield (YouTube/Brittney Guadalupe)

2. Spiral menyebabkan infeksi

Sebelum penggunaan spiral, umumnya dokter akan memeriksa calon pemakai dahulu. Ini dapat mengurangi kemungkinan adanya infeksi setelah pemakaian.

Baca Juga: CEK FAKTA: Klaim Garam Himalaya Dapat Meredakan Asam Lambung

Cara lain untuk mencegah infeksi adalah dengan melakukan hubungan seks yang aman.