Suara.com - UID atau spiral diyakini lebih efektif dalam mencegah kehamilan dalam waktu yang cukup lama. Namun, beberapa wanita muda masih menggunakan pil untuk program KB.
Seperti halnya dengan semua bentuk kontrol kelahiran, ada banyak mitos yang campur aduk, ketinggalan zaman, atau hanya keliru tentang spiral.
Berdasarkan penuturan Dr. Mary Jane Minkin, seorang profesor klinis di Departemen Obstetri, Ginekologi, dan Ilmu Reproduksi di Fakultas Kedokteran Universitas Yale, ada beberapa mitos yang sebenarnya tidak perlu dipercaya tentang spiral.
1. Spiral menyebabkan tidak subur
Baca Juga: Sudah Gunakan Alat KB tapi Masih 'Kebobolan'? Kemungkinan Ini Penyebabnya!
Mitos ini merebak ketika bentuk spiral pertama, yang disebut dengan Dalkon Shield, dikaitkan dengan infeksi yang dapat menyebabkan infertilitas.
Namun hal ini tidak lagi terjadi ketika bentuk spiral sudah diubah seperti sekarang ini.
"IUD tidak menyebabkan infertilitas, itu sudah tidak dapat dipungkiri," kata Dr. Minkin kepada INSIDER.
2. Spiral menyebabkan infeksi
Sebelum penggunaan spiral, umumnya dokter akan memeriksa calon pemakai dahulu. Ini dapat mengurangi kemungkinan adanya infeksi setelah pemakaian.
Baca Juga: Efek Samping KB Spiral, Pertimbangkan Sebelum Pasang
Cara lain untuk mencegah infeksi adalah dengan melakukan hubungan seks yang aman.