Suara.com - Belakangan, seorang hijabers asal Kenya, Farah Khaleck yang menderita scleroderma di viral media sosial. Farah Khaleck melalui tulisannya di blogger dan media sosial telah menginsipirasi banyak orang.
Farah Khaleck menceritakan kisahnya pertama kali mengalami gejala lalu didiagnosis schleroderma. Seluruh kulit wajahnya hingga tangan rusak, berbeda dengan orang lain pada umumnya.
Tidak mudah bagi Farah ketika pertama kali didiagnosis schleroderma. Pada 8 tahun pertama, Farah mengaku sempat membenci dirinya sendiri, bahkan tidak mau bercermin dan memperlihatkan tubuhnya ke media sosial.
"Selama 8 tahun pertama aku didiagnosis schleroderma. Aku marah dan sedih, aku benci diriku sendiri dan tubuhku. Aku benci tanganku, wajahku dan kulitku. Aku tidak pernah mengambil gambar penuh," tulisnya di Instagram.
Baca Juga: Kisah Hijabers Farah Khaleck, Sempat Takut Bercermin karena Wajahnya Rusak
Perlu diketahui, schleroderma adalah penyakit kulit kronis yang tidak bisa hilang atau diobati. Dokter ahli pun hanya bisa mengobati gejalanya agar tidak terlalu parah.
Melansir dari Johns Hopkins Scleroderma Center, ini termasuk penyakit autoimun yang memengaruhi tubuh dengan pengerasan jaringan ikat. Scleroderma merupakan penyakit autoimun, artinya bahwa sistem kekebalan tubuh seseorang telah melawan dirinya sendiri.
Semestinya, sistem kekebalan tubuh yang normal akan melindungi tubuh dari virus dan infeksi. Tetapi, penyakit autoimun ini membuat sistem kekebalan tubuh salah mengira jaringan sendiri sebagai virus.
Penyebab utama seseorang menderita scleroderma tidak bisa diketahui persis. Tetapi, perawatan rutin bisa mencegah atau menunda efek samping dari penyakit ini.
Adapun gejala scleroderma pada tubuh seperti yang dilansir dari webmd, antara lain:
Baca Juga: Penyakit Kulit Ini Timbulkan Benjolan Mirip Tanduk, Kok Bisa?
1. Kulit mengeras atau menebal yang terlihat mengkilap dan halus, biasanya terjadi pada wajah dan tangan.