Suara.com - Selama 14 tahun, Farah Khaleck seorang vlogger dari Kenya, menderita scleroderma. Penyakit ini merupakan gangguan autoimun langka yang menyebabkan pengerasan jaringan lunak di seluruh tubuh.
Farah Khaleck mulai mengalami gejala scleroderma ketika masih berusia 17 tahun. Saat itu, jari-jarinya berubah warna dan wajahnya membengkak.
Tetapi, Farah dan dokter yang menanganinya belum mengetahui kalau itu gejala dari scleroderma. Setelah 2 tahun Farah hidup dengan diagnosis yang salah, akhirnya dokter baru menemukan bahwa itu scleroderma.
Tentu saja hal berat bagi Farah ketika pertama kali mendengar penyakitnya. Farah sempat menarik diri dan merasa sendirian.
Baca Juga: Idap Penyakit Autoimun, Organ Intim Wanita ini Membengkak dan Melepuh
"Beradaptasi dengan versi baru saya ini merupakan perjalanan bagi saya dan untuk ibuku bagaimana cara menanganiku sekarang. Saya tidak bisa lagi menyisir rambut. Ketika ada sesuatu yang jatuh, saya juga tidak bisa membungkuk," katanya dikutip dari Thats Life.
Penyakit itu pula yang membuat wajah Farah terlihat rusak hingga ia sempat malu bercermin. Bahkan ketika kondisinya semakin buruk di usia 32 tahun, Farah ada masa di mana ia tak mampu mengunggah fotonya di media sosial.
Namun, penyakit ini justru mengubah hidup Farah 360 derajat. Hal ini bermula ketika Farah menemukan blogging untuk menceritakan kisah hidupnya.
Tak disangka, tulisan Farah justru menyebar ke seluruh dunia dan sukses menginspirasi banyak orang. Perubahan ini pun membuat Farah kembali berdaya dan berusaha mencintai dirinya sendiri.
"Scleroderma sangat mengubah hidupku, itu sudah dilakukan 360 derajat. Dulu aku benci setiap kali melihat cermin, membenci diriku sendiri. Bahkan aku juga tidak akan menunjukkan kondisi tanganku ketika mengunggah foto di media sosial," kata Farah.
Baca Juga: Diet Karnivora Diklaim Bisa Obati Penyakit Autoimun, Benarkah?
Tulisannya di blog itulah yang akhirnya mengubah banyak hal di hidupnya. Farah yang tadinya merasa sendiri dan tidak punya teman, sekarang justru mendapat banyak pesan dukungan dari orang-orang yang membaca tulisannya.