Jadi Surga Keanekaragaman Hayati, Ini 3 Tanaman Obat di Kalimantan Timur

Selasa, 27 Agustus 2019 | 14:20 WIB
Jadi Surga Keanekaragaman Hayati, Ini 3 Tanaman Obat di Kalimantan Timur
Ilustrasi ibu kota baru. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Secara resmi Presiden RI, Joko Widodo, telah mengumumkan lokasi calon ibu kota baru Indonesia pada Senin (26/8/2019).

Lokasi tersebut berada di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.

Jokowi mengatakan keputusan ini ditetapkan setelah melalui riset dan pertimbangan selama tiga tahun.

Kalimantan Timur, salah satu provinsi yang memiliki keaneragaman hayati, termasuk tumbuhan hutan berkhasiat obat (THBO).

Baca Juga: Bambu Getah Getih Dibongkar, Anies Ganti dengan Batu dan Tanaman

Berdasarkan buku 'Tumbuhan Berkhasiat Obat Etnis Asli Kalimantan' milik Kementerian Kehutanan, bidang Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam, oleh Noorcahyati, S.Hut, secara umum penduduk Kalimantan sudah memanfaatkan tumbuhan untuk pengobatan berbagai penyakit.

Berikut beberapa jenis pohon berkhasiat obat yang tumbuh di Kalimantan Timur.

1. Pasak Bumu atau Tongkal Ali

Tumbuhan yang dikenal dengan nama ilmiah Eurycoma longifolia ini disebut dapat menjadi jamu kuat atau pemulih stamina terutama untuk vitalitas pria.

Lebih dari itu, etnis Dayak di Kalimantan Timur menggunakan akar tumbuhan ini untuk mengobati berbagai macam penyakit, termasuk malaria.

Baca Juga: Bukan Cuma Jadi Tanaman Hias, Ini 5 Manfaat Tumbuhan Kaktus untuk Kesehatan

Menurut beberapa penelitian, ekstrak akar pasak bumi dapat digunakan untuk antikanker, antimalaria, antileukemia, dan dapat meningkatkan kekebalan tubuh bagi penderita HIV.

Tanaman ini mengandung saponin, alkaloid, tanin dan senyawa kuasinoid.

Tanaman pasak bumi (YouTube/Mansyur Forest)
Tanaman pasak bumi (YouTube/Mansyur Forest)

2. Sungkai

Dagun dari pohon dengan nama ilmiah Peronema conescens ini dapat digunakan untuk mengobati luka terbuka. Dan meminum air rebusan bagian kulit batang dipercaya dapat mengobati malaria dan menjaga stamina.

Etnis Dayak Paser menggunakan rebusan daun sungkai saat mandi untuk mengobati penyakit kulit (gatal) atau dapat digosokkan pada kulit yang gatal.

Luka bakar juga dapat disembuhkan dengan olesan daun ini.

3. Gula Gundri

Vitex trifolia L adalah nama ilmiah dari tanaman ini.

Etnis Kutai di Kalimantan Timur menggunakan ramuan campuran daun gula gundri, daun kembat hitam, daun kembat putih, daun bulu kaduk dan sedikit buah pala untuk obat batuk.

Tidak hanya itu, jika diramu dengan daun akar tekuju yang dijadikan minuman dapat dijadikan obat hipertensi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI