Dukung Peneliti Muda, Menkes Minta Penelitian Akar Bajakah Masuk Litbangkes

Senin, 26 Agustus 2019 | 17:15 WIB
Dukung Peneliti Muda, Menkes Minta Penelitian Akar Bajakah Masuk Litbangkes
Aysa, Anggina, dan Rafli, tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya penemu manfaat akar bajakah. (Suara.com/Risna Halidi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dukung Peneliti Muda, Menkes Minta Penelitian Akar Bajakah Masuk Litbangkes

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila Moeloek, memberikan dukungan kepada empat peneliti muda asal Indonesia yang berprestasi.

Mereka adalah Calestine Wendary, siswa SMA British School Jakarta yang menemukan Glukometer dan Aysa, Anggina serta Rafli, tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya yang berprestasi di ajang Internasional World Invention Creativity (WICO) Seoul, Korea Selatan pada Juli 2019 lalu.

Baca Juga: Nila Moeloek: Jika Sudah Diuji, Bajakah Bisa Dijadikan Produk Obat

Keempatnya baru saja diundang oleh Menkes Nila untuk menjabarkan hasil penelitian mereka lebih lanjut di depan wartawan.

Aysa, Anggina dan Rafli merupakan siswa asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah yang memperkenalkan khasiat akar Bajakah yang mampu memberikan efek positif kepada tikus penelitian yang memiliki tumor.

Setelah diteliti, akar Bajakah ternyata mengandung fenolik, steroid, tannin, alkonoid, saponin, terpenoid, hingga alkonoid yang kaya manfaat dengan tingkat antioksidan yang tinggi.

Menkes Nila dukung peneliti muda Indonesia. (Suara.com/Risna Halidi)
Menkes Nila dukung peneliti muda Indonesia. (Suara.com/Risna Halidi)

"Kita (pemerintah) mendorong untuk anak-anak agar ide-idenya difasilitasi. Nanti ada Litbangkes yang ingin neneliti sampai betul-betul bisa bermanfaat bagi masyarakat," ujar Menkes Nila di gedung Kementerian Kesehatan, Senin (26/8/2019).

Sementara itu, Calestine Wenardy sendiri merupakan pelajar berusia 16 tahun asal Jakarta yang menjadi salah satu dari lima penerima penghargaan di ajang Google Science Fair 2019 lalu.

Baca Juga: Benarkah Akar Bajakah Bisa Jadi Obat Kanker? Ini Respons Peneliti FKUI

Ia mendapatkan penghargaan Virgin Galactic Pioneer Award setelah memperkenalkan alat yang diberi nama Glukometer.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI