Hanya saja, tidak semua orang menyetujui hasil penelitian ini. Prof John Iannidis, peneliti yang juga menuliskan editorial dalam jurnal tersebut, mengatakan hubungan antara gangguan jiwa dan polusi udara belum menunjukkan sebab-akibat.
"Meski data yang digunakan sangat besar, bukti-bukti yang ditunjukkan memiliki kelemahan dan bias, yang membuat hubungan antara polusi udara dan gangguan jiwa menjadi tidak valid. Butuh penelitian lebih besar, dengan penelitian berbagai vaktor untuk bisa membuktikannya," tutupnya.