Alami Demensia, Bagaimana Cegah agar Pikun Tidak Makin Memburuk?

Sabtu, 24 Agustus 2019 | 08:00 WIB
Alami Demensia, Bagaimana Cegah agar Pikun Tidak Makin Memburuk?
Ilustrasi perempuan demensia. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Alami Demensia, Bagaimana Cegah agar Pikun Tidak Makin Memburuk?

Pikun sering disebut sebagai salah satu efek penuaan yang sering tak terelakan. Dokter spesialis syaraf Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Poppy Kristina Sasmita, mengungkap, jika pikun bisa menjadi pertanda dari demensia.

Selain menurunnya daya ingat, penderita demensia biasanya akan mengalami gangguan kognitif ringan lainnya. Diantaranya ialah konsentrasi, gangguan perilaku, bahasa, orientasi waktu, hingga kalkulasi.

Hal ini membuat seseorang yang menderita sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Dan jika dibiarkan, kondisinya bisa semakin parah. Lantas, bagaimana menanganinya selain menjalani pengobatan ke rumah sakit?

Baca Juga: Demensia Dini, Anak Dua Tahun Ini Meninggal di Pelukan Ibu

"Jangan bosan ajak mereka ngobrol, memang pasti sebagai anak atau kliarga kesel kalo punya orang tua yang mengalamu demensia. Kadang ngeselin ngomongnya diulang-ulang. Ada juga yang jadi galak, marah-marah. Tapi dengan ajak mereka ngobrol, otaknya jadi bekerja, berpikir," jelasnya dalam Talkshow 'Lansia Sehat dan Mandiri' di Jakarta, Kamis (22/8/2019).

Selain itu, dr. Poppy menyarankam agar penderita bisa ikut menari, seperti senam bugar lansia yang sering diselenggarakan di lingkungan rumah masing-masing.

Jika tak kuat secara fisik, bisa juga dengan bernyanyi atau melakukan gerakan menyilang untuk mengaktifkan otak kiri dan kanan.

Paling penting tentu saja makanan kaya gizi seimbang atau diet mediterania yang baik untuk otak. Serta olahraga atau latihan ringan untuk meningkatkan kepadatan tulang.

"Kalau minum obat demensia, lalu membaik, sebaiknya jangan distop. Karena obat ini sebenarnya memang tidak menyembuhkan tapi mencegah untuk semakin parah. Kalau distop, demensia bisa semakin parah," tutup dia.

Baca Juga: Masih Sering Salah Kaprah, Kenali Perbedaan Demensia dan Alzheimer

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI