Peneliti Amerika Buat Eksperimen Sperma Hilangkan Potensi Kanker, Bisa?

Sabtu, 24 Agustus 2019 | 03:05 WIB
Peneliti Amerika Buat Eksperimen Sperma Hilangkan Potensi Kanker, Bisa?
Ilustrasi peneliti buat eksperimen sperma untuk hilangkan potensi kanker dan HIV/AIDS. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti Amerika Buat Eksperimen Sperma Hilangkan Potensi kanker, Bisa?

Kanker payudara, ovarium, prostat, dan sel kanker lainnya masih jadi fokus masalah kuat di bidang kesehatan dunia. Karenanya di Amerika kini tengah melakukan eksperimen kontroversial untuk mengubah DNA sel sperma untuk hilangkan potensi penyakit tersebut.

Eksperimen ini memantik kembali pro-kontra perancangan 'bayi rekayasa' yang dapat membuat orang tua bisa menghilangkan atau tetap membiarkan potensi kanker pada anak mereka sebelum lahir.

Mengutip Dailymail, Jumat (23/8/2019) dalam praktiknya peneliti Weill Cornell Medicine di New York menggunakan alat penyunting gen CRISPR untuk mengubah gen yang disebut BRCA2.

Seperti diketahui, memiliki gen BRCA yang bermutasi akan meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kanker payudara 12 hingga 90 persen, sebagaimana yang pernah dialami Angelina Jolie.

Baca Juga: Peneliti Inggris Buat Vodka Atomik di Lahan Eks Bencana Nuklir Chernobyl

Alat CRISPR efektif melakukan pengeditan secara tepat pada DNA. Menggunakan enzim pemotongan DNA dan label kecil yang akan mengarahkan enzim di bagian mana ia akan memotong. Ini artinya ilmuwan bisa menghapus potongan kode genetik secara tepat daripada sebelumnya.

Teknik ini telah dilakukan University of Pittsburgh untuk menghilangkan DNA HIV yang diambil dari tikus dan ampuh menghapus infeksi HIV.

"Infertilitas laki-laki adalah kondisi yang sangat umum. Ada beberapa penyakit yang sangat menghancurkan keluarga. Dan untuk penyakit itu, bagi saya, jika bisa menghilangkannya kenapa tidak," ujar Kyle Orwig, Profesor Departemen Ilmu Kebidanan, Ginekologi dan Reproduksi, Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh.

Peneliti Amerika membuat eksperimen sperma menghilangkan potensi HIV/AIDS. Namun saat hendak dikembangkan pada manusia, eksperimen ini terganjal etika.

Ini dikarenakan khawatir ke depannya dapat digunakan para orang tua memilih karakteristik anak berdasarkan tolak ukur sosial, seperti kecantikan, kepintaran, atau kemampuan lainnya.

Baca Juga: Peneliti Temukan Cangkok Sel Ovarium Mampu Tunda Menopause 20 Tahun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI