Meski Tanpa Nikotin, Rokok Elektrik Picu Kerusakan Pembuluh Darah!

Jum'at, 23 Agustus 2019 | 12:59 WIB
Meski Tanpa Nikotin, Rokok Elektrik Picu Kerusakan Pembuluh Darah!
Ilustrasi vape (rokok elektrik). (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini, semakin banyak orang yang memiliki rokok elektrik atau vape karena dianggap lebih aman daripada rokok biasa.

Padahal, efek samping rokok elektrik tak jauh beda dengan rokok biasa. Bahkan, meskipun rokok elektrik pilihan Anda tidak mengandung nikotin.

Sebuah studi baru menemukan rokok elektrik bisa memiliki efek negatif pada pembuluh darah walaupun tidak mengandung nikotin.

Para peneliti dari University of Pennsylvania dalam jurnal medis Radiology telah membuktikan efek samping ini. Mereka melakukan uji MRI pada 31 orang dewasa yang sehat dan tidak merokok sebelum serta sesudah menggunakan rokok elektrik tanpa nikotin.

Baca Juga: Penyakit Paru-Paru Parah, Badan Kesehatan AS Duga Dipicu Rokok Elektrik

Peserta yang rata-rata usianya 18-35 tahun ini diminta untuk mengambil 16, 3-hit dari perangkat vape.

"Penelitian ini untuk mengevaluasi reaktivitas vaskular, mereka memperhatikan pembuluh darah peserta lalu mengukur seberapa cepat darah mengalir setelah dilepaskan," kata para peneliti, dikutip dari Fox News.

Ilustrasi rokok elektrik (Shutterstock).
Ilustrasi rokok elektrik. (Shutterstock)

Melalui prosedur MRI multi-parametik, para peneliti memindai arteri dan vena femoralis di kaki sebelum dan sesudah setiap episode vaping untuk melihat proses fungsi vaskular berubah.

Hasilnya, para peneliti melihat ada perbedaan dalam arteri femoralis yang memasok darah ke paha dan kaki setelah satu kali vaping.

"Endotelium yang melapisi permukaan bagian dalam pembuluh darah untuk melancarkan sirkulasi darah. Setelah endotelium rusak, arteri menebal dan aliran darah ke jantung serta otak bisa terputus. Akhirnya mengakibatkan serangan jantung dan stroke," jelas peneliti.

Baca Juga: Gunakan Rokok Elektrik? Inilah Lima Mitos Bahayanya

Peneliti juga melihat rokok elektrik menyebabkan 34 persen pengurangan dilatasi arteri femoralis, 17,5 persen pengurangan aliran darah ke otak, dan 20 persen pengurangan oksigen vena.

Artinya, hasil menunjukkan bahwa ada perubahan signifikan pada lapisan pembuluh darah setelah vaping.

Ilustrasi vape atau rokok elektrik. (Shutterstock)
Ilustrasi vape atau rokok elektrik. (Shutterstock)

"Rokok elektrik diiklankan sebagai pilihan alternatif tidak berbahaya karena pengguna hanya menghirup uap air. Padahal pelarut, perasa, dan aditif yang berbasis cairan setelah penguapan tetap saja memengaruhi pernapasan dan pembuluh darah," jelasnya.

Dalam hal ini, peneliti menegaskan bahwa penggunaan rokok elektrik berpotensi jauh lebih berbahaya daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Temuan ini bahkan sudah dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan ditegaskan bahwa penggunaan vaping juga berkaitan dengan penyakit paru-paru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI