Sementara, untuk mengklasifikasikan jenis demensia yang diderita oleh seseorang, kata dr. Poppy harus memerlukan tes tambahan. Apakah demensia tersebut termasuk demensia vaskular, Alzheimer dan lainnya. Karena, dia menekankan, demensia bukan berarti Alzheimer, dan Alzheimer sudah pasti demensia.
"Kalau demensia itu payungnya, penyakit lupa karena gangguan fungsi kognitif tadi. Dari demensia sendiri ada beberapa tipe, salah satunya Alzheimer, yang merupakan adanya kelainan karena perubahan protein di dalam otak. Alzheimer makin lama akan semakin berat dan bisa disebabkan karena genetik," jelasnya.
Sedangkan demensia vaskular biasanya didahului dengan adanya gangguan di pembuluh darah otak dan memiliki faktor pencetus, yakni tekanan darah tinggi, tingkat kolesterol yang tinggi dan kencing manis.
"Sebelumnya biasanya stroke dulu. Jadi bagi yang punya faktor risiko stroke hati-hati karena bisa mengalami demensia vaskular," tutup dia.
Baca Juga: Klinik Kesehatan Haji Madinah Tangani Kasus Tulang Retak Hingga Pikun