Mudah Lupa Apakah Termasuk Pikun? Yuk Kenali Ciri yang Harus Diwaspadai

Jum'at, 23 Agustus 2019 | 10:23 WIB
Mudah Lupa Apakah Termasuk Pikun? Yuk Kenali Ciri yang Harus Diwaspadai
Mudah Lupa Apakah Termasuk Pikun? Yuk Kenali Ciri yang Harus Diwaspadai [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mudah Lupa Apakah Termasuk Pikun? Yuk Kenali Ciri yang Harus Diwaspadai.

Seiring bertambahnya usia, berbagai perubahan akan terjadi dalam tubuh seseorang. Termasuk pada bagian otak. Hal ini menyebabkan beberapa masalah pada diri seseorang, salah satunya pikun.

Pikun, menurut dokter spesialis syaraf Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Poppy Kristina Sasmita, adalah kondisi dimana seseorang butuh waktu lebih lama untuk mengingat atau lupa dengan apa yang telah mereka lakukan sebelumnya.

Amnesia dan hilang ingatan akibat gegar otak karena kecelakaan. (Shutterstock)
Amnesia dan hilang ingatan akibat gegar otak karena kecelakaan. (Shutterstock)

Lebih lanjut, dr. Poppy menerangkan jika pikun sendiri sebenarnya terbagi dua, yakni pikun yang masih terbilang normal, yang pada akhirnya akan mengingat sendiri sesuatu yang dilupakan, serta pikun akibat dari gangguan fungsi kognitif ringan.

Baca Juga: Klinik Kesehatan Haji Madinah Tangani Kasus Tulang Retak Hingga Pikun

"Dalam fungsi kognitif itu ada daya ingat atau memori. Kalau sudah kena gangguan kognitif ringan, seseorang tidak bisa mengingat sendiri, butuh bantuan orang lain. Kalau sudah masuk dalam tahap itu, mesti hati-hati, karena 2-3 tahun kemudian bisa kena demensia," jelas dr. Poppy dalam Talkshow 'Lansia Sehat dan Mandiri' di Jakarta, Kamis (22/8/2019).

Saat seseorang mengalami gangguan ingatan karena demensia, kata dr. Poppy, biasanya mereka akan mengalami lebih dari satu gangguan kognitif ringan lainnya disamping hilangnya memori.

Gangguan fungsi kognitif tersebut, antara lain, ialah fungsi atensi atau perhatian dan konsentrasinya. Selain itu, ada fungsi orientasi atau tempat. Di mana mereka biasanya akan sulit mengenal tempat yang mereka kunjungi dan mudah tersesat untuk kembali ke tempat awal.

"Mereka yang memiliki gangguan fungsi orientasi ini juga biasanya tidak ingat jam dan hari. Selain itu ada fungsi bahasa, kita bisa komunikasi dengan orang lain, perlu bahasa. Kalau ada gangguan bahasa perlu diperhatikan," jelasnya lagi.

Terakhir adalah fungsi kalkulasi atau menghitung. Biasanya kata dr. Poppy, orang demensia juga sulit menghitung, yang pada akhirnya mengganggu aktivitas sehari-hari. Karena mereka tidak bisa berbelanja, menghitung kembalian dan lain sebagainya.

Baca Juga: 10 Hari Hilang, Kakek Pikun di Sukabumi Ditemukan Tewas di Semak Belukar

Jadi, lanjut dia, seseorang dapat dikatakan menderita demensia, saat mereka memiliki gangguan ingatan ditambah dengan dua gangguan fungsi kognitif ringan, seperti yang sudah dijelaskan di atas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI