Suara.com - Ibu Hamil Minum Obat Kedaluwarsa, Adakah Efeknya untuk Kandungan?
Seorang ibu hamil di Jakarta Utara meminum 38 butir vitamin B6 kedaluwarsa yang diberikan Puskesmas Kamal Muara. Akibatnya, perempuan bernama Novi Sriwahyuni itu muntah, pusing, mual, dan nyeri pada kandungan.
Menanggapi kasus tersebut, dokter spesialis kandungan sekaligus CEO Sehati, dr. Ari Waluyo, Sp.OG mengungkap jika vitamin tidak memiliki efek yang terlalu kuat. Karena itu jikapun kedaluwarsa, hanya akan menjadi tepung semata dan tidak berpengaruh apapun, termasuk untuk janin dan kandungan.
Baca Juga: Wanita Hamil Muntah Parah karena Obat Kedaluwarsa, Puskesmas Akui Lalai
"Mudah-mudahan kalau cuman vitamin sih (kedaluwarsa) berubah jadi tepung aja, jadi nggak merubah apa-apa, bisa juga begitu mudah-mudahan," ujar dr. Ari Waluyo kepada Suara.com di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Selatan, Kamis, (22/8/2019).
dr. Ari menjelaskan berdasarkan pemahamannya, obat justru akan hanya akan berkurang kadar zat aktifnya saat kedaluwarsa dan tidak timbulkan efek berlebih. Meski begitu, ia tetap menyarankan ibu hamil yang memakan obat kedaluwarsa untuk melakukan pemeriksaan kesehatan lanjutan.
"Emang harusnya kalau kita salah makan obat harusnya dikeluarin tuh. Dia paksa muntah, dari muntahan itu dilihat ada zat aktif yang berbahaya atau nggak. Intoksikasi supaya racunnya berkurang," jelas dr. Ari lagi.
Sementara itu, untuk alasan muntah di usia 2 bulan kehamilan atau masih pada trimester pertama, memang pada usia itulah perempuan hamil alami puncak mual-mual, efek dari perubahan hormon di tubuhnya.
"Dua bulan masih mual-mual. Jadi bisa juga karena kondisi kehamilan. Memang puncak mual itu 8 minggu karena hormon lagi tinggi-tingginya. Dia akan berkurang setelah 4 bulan biasanya jauh lebih baik, karena si ibu itu sudah melakukan adaptasi dengan perubahan hormon yang terjadi di badannya dia," tutupnya.
Baca Juga: Kronologi Ibu Hamil Novi Diberi Obat Kedaluwarsa di Puskesmas Kamal Muara