Anak Yuni Shara Alami Tulang Paha Retak, Berapa Lama Sembuhnya?

Kamis, 22 Agustus 2019 | 17:10 WIB
Anak  Yuni Shara Alami Tulang Paha Retak, Berapa Lama Sembuhnya?
Yuni Shara [Revi C Rantung/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Melalui unggahan di Instagram, Yuni Shara mengabarkan bahwa putranya, Cavin Obrient Salomo Siahaan, sedang dalam kondisi patah tulang.

Berdasarkan penelusuran, ternyata hal ini sudah terjadi sejak satu bulan lalu.

Informasi ini diketahui berawal dari unggahan Instagram Story Yuni Shara yang memperlihatkan putra kesayangannya itu sedang menjalani perawatan fisioterapi.

"Terimakasih atas Perhatian dan Doa baiknya buat ananda Cavin, Terutama buat kesembuhan kaki Cavin yang tulang pahanya patah cenderung remuk," tulis kakak Krisdayanti, Rabu (21/8/2019) kemarin.

Baca Juga: Satu Bulan Tak Beri Kabar Kondisi Putranya, Akhirnya Yuni Shara Buka Suara

Semoga Cavin bisa cepat pulih keadaannya dan bisa beraktifitas seperti sediakala. Amiinnn," lanjutnya.

Yuni Shara beri kabar putranya mengalami patah tulang (Instagram/Yuni Shara)
Yuni Shara beri kabar putranya mengalami patah tulang (Instagram/Yuni Shara)

Kondisi yang dialami Cavin juga disebut dengan fraktur stres femoralis. Ini adalah kondisi yang ditandai dengan retakan pada tulang paha.

Melansir physioadvisor.com.au, apabila fraktur stres femotralis ini ditangani dengan manajemen fisioterapi yang tepat, pasien dapat pulih sepenuhnya dalam waktu tiga hingga 12 bulan.

Pulih sepenuhnya di sini berarti penderita dapat melakukan olahraga atau beraktivitas secara normal.

Anak Yuni Shara menjalani fisioterapi (Instagram/@yunishara36)
Anak Yuni Shara menjalani fisioterapi (Instagram/@yunishara36)

Dalam kasus yang lebih parah, pemulihan mungkin memakan waktu 1-2 tahun atau lebih lama, tergantung pada intervensi yang diperlukan dan berbagai faktor lainnya.

Baca Juga: Yuni Shara Temani Anak Rawat Inap dan Jalani Fisioterapi, Sakit Apa?

Sedangkan dalam kondisi yang jarang terjadi, beberapa pasien mungkin mengalami gejala atau komplikasi yang berkelanjutan yang mungkin memerlukan manajemen atau petawatan lebih lanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI