Manajer Juventus Derita Pneumonia, ini Ciri Orang Paling Berisiko!

Rabu, 21 Agustus 2019 | 17:35 WIB
Manajer Juventus Derita Pneumonia, ini Ciri Orang Paling Berisiko!
Pelatih Juventus, Maurizio Sarri. (Twitter/@Juventusfc).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Maurizio Sarri, manajer Juventus kini tengah menderita pneumonia. Mulanya, pria 60 tahun ini menderita flu selama seminggu, lalu kondisinya menjadi lebih serius.

Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata Sarri menderita radang paru-paru. Penyakitnya ini juga tak jauh dari kebiasaannya yang suka merokok hingga 60 batang sehari.

"Dia tidak melakukan pelatihan di lapangan karena flu yang terus menerus, yang menyerang dirinya selama pekan lalu," tulis pernyataan Juventus, Senin (19/8/2019) lalu.

Seperti yang Anda ketahui pneumonia adalah infeksi paru-paru yang bisa menyerang satu maupun kedua paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur.

Baca Juga: Idap Pneumonia, Manajer Juventus Merokok 60 Batang Sehari!

Biasanya orang perokok lebih berisiko menderita penyakit ini. Tetapi, bukan berarti orang bukan perokok terbebas dari pneumonia.

Maurizio Sarri tertangkap kamera tengah merokok saat menukangi Napoli beberpa tahun lalu. (CARLO HERMANN / AFP)
Maurizio Sarri tertangkap kamera tengah merokok saat menukangi Napoli beberpa tahun lalu. (CARLO HERMANN / AFP)

Melansir dari UPMC Health Beat, adapun orang dengan faktor tertentu meningkatkan risiko pneumonia.

1. Anak-anak atau bayi yang masih berusia 2 tahun

2. Orang tua di atas usia 65 tahun

3. Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Kondisi ini biasanya banyak dialami penderita HIV/AIDS, pecandu alkohol, pasien transplantasi organ, dan kemoterapi.

Baca Juga: Cegah Pneumonia Anak, Ini Tindakan yang Akan Disarankan kepada Pemerintah

Ilustrasi pneumonia [shutterstock]
Ilustrasi pneumonia [shutterstock]

4. Pasien rumah sakit yang dirawat menggunakan ventilator

5. Orang dengan kondisi kronis termasuk asma, penyakit paru obstruktif kronik, paru-paru dan jantung, juga berisiko terkena pneumonia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI