Idap Pneumonia, Manajer Juventus Merokok 60 Batang Sehari!

Rabu, 21 Agustus 2019 | 16:19 WIB
Idap Pneumonia, Manajer Juventus Merokok 60 Batang Sehari!
Pelatih Juventus, Maurizio Sarri. (Twitter/@Juventusfc).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Maurizio Sarri dikabarkan sedang menjalani pengobatan pneumonia yang baru terdeteksi beberapa waktu lalu.

Manajer Juventus tersebut dikatakan sudah terserang flu sejak pekan lalu dan Juventus mengatakan kondisinya menjadi lebih serius.

Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata Sarri menderita radang paru-paru.

"Dia tidak melakukan pelatihan di lapangan karena flu yang terus menerus, yang menyerang dirinya selama pekan lalu," tulis pernyataan Juventus, Senin (19/8/2019) lalu.

Baca Juga: Cegah Pneumonia Anak, Ini Tindakan yang Akan Disarankan kepada Pemerintah

Pada Juni lalu, Sarri mengaku merokok 60 batang sehari.

"Saya tidak terlalu merasa perlu merokok selama pertandingan. Tapi setelah itu, benar-benar perlu," ujar Sarri pada Football Italia, melansir CNN Internasional.

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur di udara yang dihirupnya. Infeksi ini membuat aveoli meradang dan terisi dengan cairan atau nanah.

Pelatih baru Juventus, Maurizio Sarri merokok sebelum pertandingan, saat masih menukangi Empoli pada 2015 lalu. [MARCO BERTORELLO / AFP]
Pelatih baru Juventus, Maurizio Sarri merokok sebelum pertandingan, saat masih menukangi Empoli pada 2015 lalu. [MARCO BERTORELLO / AFP]

Meski disebabkan oleh virus, merokok justu akan membuat pneumonia menjadi lebih parah.

Bahkan, berdasarkan Science Daily, pneumonia pada perokok dapat berkembang menjadi kanker paru-paru.

Baca Juga: Dear Ayah dan Bunda, Yuk Kenali Pemicu Pneumonia yang Bisa Membunuh Anak

Dalam penelitian yang dipimpin oleh Daniel Shepshelovich, MD, dari Fakultas Kedokteran TAU dan Pusat Medis Rabin, menunjukkan dari 381 data perokok dengan pneumonia, sebanyak 9% dari mereka didiagnosis menderita kanker paru-paru dalam satu tahun saat dirawat di rumah sakit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI