Anak Penderita Radang Usus Berisiko Besar Alami Gangguan Kesehatan Mental

Radang usus dapat berdampak pada kesehatan mental juga!
Suara.com - Inflammatory bowel disease (IBD) atau radang usus merupakan gangguan yang menyebabkan sistem pencernaan meradang.
Tidak hanya lambung, sistem pencernaan ini juga terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil dan usus besar.
Menurut sebuah penelitian menunjukkan, anak-anak yang menderita radang usus ini berisiko tinggi terkena masalah kesehatan mental.
Peneliti di Swedia mengklaim ada risiko gangguan kesehatan mental 1,6 kali lebih tinggi di antara anak-anak penderita IBD.
Baca Juga: Firdaus Oiwobo Disebut Alami PTSD, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Jenis radang usus paling umum adalah penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.
Para ilmuwan sudah tahu bahwa orang dewasa dengan radang usus menghadapi peningkatan risiko gangguan kejiwaan. Tetapi studi baru yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association's Pediatrics meneliti penyakit ini pada anak.

Para peneliti di Karolinska Institutet menyimpulkan radang usus pada anak secara keseluruhan dikaitkan dengan morbiditas psikiatrik.
Risiko akan lebih tinggi diterapkan pada sejumlah kondisi seperti depresi, kecemasan, gangguan makan, gangguan kepribadian, ADHD dan gangguan spektrum autisme.
Oleh karena itu, peneliti menunjukkan bahwa dukungan prikologis jangka panjang perlu dipertimbangkan untuk pasien dengan radang usus pada masa kanak-kanak.
Baca Juga: Mengenal OCD yang Diderita Marcella Zalianty, sampai Bawa Sendok ke Restoran
"Studi ini menunjukkan bahwa anak-anak dengan radang usus dan orang tua mereka membutuhkan dukungan psikologis dan tindak lanjut yang lebih lama," tutur Agnieszka Butwicka, penulis penelitian ini yang dilansir dari Daily Mail.