Tidur Seranjang dengan Orangtua, Bayi Ini Mati Tertindih Bantal

Sabtu, 17 Agustus 2019 | 12:49 WIB
Tidur Seranjang dengan Orangtua, Bayi Ini Mati Tertindih Bantal
Ilustrasi bayi tidur. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah setahun kehilangan anaknya, seorang ibu bernama Stacey Costello membagikan penderitaan yang dialami. Stacey berusaha memeringatkan semua orangtua agar berhati-hati tidur satu ranjang dengan bayi.

Sampai sekarang masih banyak orangtua yang mengkhawatirkan anaknya sehingga memilih tidur satu ranjang. Padahal, pilihan itu bisa memabahayakan nyawa bayi seperti yang dialami Stacey.

"Saya tidak memaksakan bahwa orangtua tidak boleh tidur dengan anaknya sendiri. Tetapi, hal itu bisa berbahaya dan rasa sakit ketika kehilangan anak jauh lebih pedih," katanya dikutip dari Fox News.

Sebelumnya, Stacey mengatakan bahwa anaknya yang meninggal tidak memiliki masalah kesehatan apapun. Sejak lahir, biasanya Stacey menaruh anaknya tidur di ranjang sendiri tetapi masih satu kamar dengannya.

Baca Juga: Digendong Sembarang Orang, Bayi 5 Bulan Derita Infeksi Kulit Parah!

Suatu malam, ia terbangun karena anaknya butuh minum. Ia pun menidurkan anak di antara dirinya dan suami alias di satu ranjang yang sama.

Ketika sedang memberi minum anaknya, Stacey sempat tertidur. Ia baru terbangun lagi setelah satu jam dan sudah mendapati anaknya tidak bernyawa.

Ilustrasi bayi. (Shutterstock)
Ilustrasi bayi. (Shutterstock)

"Saya pasti tertidur lelap karena ketika saya bangun sekitar satu jam kemudian saya melihat bantal sudah berada di atas anaknya," katanya.

Saat itu Stacey sempat melarikan anaknya, Hugo ke Rumah Sakit Anak Royal Manchester. Sayangnya, usaha Stacey sudah terlambat dan nyawa anaknya tidak bisa terselamatkan.

Menurut keterangan tim medis, Hugo meninggal akibat kekurangan oksigen dan kerusakan otak setelah serangan jantung.

Baca Juga: Memahami Kondisi Bayi Lahir dengan Kelamin Ganda, 4 Hal Ini Penyebabnya

Penyebab utama kematian anaknya belum bisa ditentukan secara pasti. Namun, seorang dokter memberikan bukti bahwa anaknya mengalami hipoksia dan kerusakan otak karena kekurangan oksigen serta darah ke otak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI