Suara.com - 4 Tips Berbicara dengan Lansia yang Kurang Pendengaran.
Pada 2018 Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut 30 hingga 35 persen penduduk lanjut usia 65 tahun ke atas mengalami gangguan pendengaran. Angka ini diperkirakan terus meningkat dari waktu ke waktu.
Menurunnya kemampuan mendengar di salah satu sisi atau kedua sisi telinga dengan ambang pendengaran kurang dari 25 desibel (dB) memang kerap dialami para lansia. Hal inilah yang akhirnya membuat mereka cukup sulit diajak berkomunikasi.
Tapi bukan tidak bisa loh, mereka tetap bisa diajak berkomunikasi tetapi sebagai kaum yang lebih muda kita harus mengerti dan mengalah serta memperhatikan beberapa hal, seperti mengutip 'Health First' volume 43 terbitan Rumah Sakit Pondok Indah Group.
Baca Juga: Tak Hanya pada Anak, Dermatitis Atopik Juga Serang Orang Dewasa dan Lansia
1. Bertatap muka
Pastikan posisi wajah saat berkomunikasi tidak berjauhan, agar saat pendengaran tidak maksimal, para lansia ini tetap bisa melihat gerakan bahasa bibir lawan bicaranya.
2. Pilih tempat terang
Selain memanfaatkan gerakan bibir, saat di tempat terang para lansia akan mudah membaca ekspresi tubuh si lawan bicaranya, sehingga maksud akan mudah terlihat.
3. Matikan media kebisingan
Baca Juga: Vaksinasi Influenza Jadi Solusi Menjaga Kesehatan Lansia
Seperti televisi, radio, musik atau lokasi yang bising, sehingga suara tidak terdistraksi oleh suara lain, lalu para lansia ini akan mudah fokus.
4. Perhatikan intonasi
Berbicara dengan jelas, lambat, sedikit diperjelas, dan gunakan kalimat pendek. Pertahankan juga volume suara sampai akhir kalimat. Jangan lupa tambahkan jeda antar kalimat. Boleh juga manfaatkan isyarat dan ekspresi non-verbal lainnya.