Orang yang Kesepian Ternyata Cenderung Alami Sakit Punggung, Kenapa?

Kamis, 15 Agustus 2019 | 12:05 WIB
Orang yang Kesepian Ternyata Cenderung Alami Sakit Punggung, Kenapa?
Nyeri atau sakit punggung. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sudah bukan rahasia umum jika kesehatan mental yang terganggu juga bisa memengaruhi kesehatan fisik secara tidak langsung. Seperti halnya jika kita cemas dan deg-degan yang bisa menimbulkan masalah di perut seperti maag atau mulas.

Nah, fakta ini juga berlaku saat seseorang kesepian. Konon, kondisi kesepian akan memengaruhi kesehatan tulang belakang, dan oleh karena itu orang yang kesepian cenderung lebih sering mengalami sakit punggung.

"Keluhan di tulang belakang itu biasanya relate-nya dengan sering kondisi mental kesepian. Dua kondisi fisik itu (maag dan sakit punggung) banyak sekali, yang pertama maag dan kedua tulang belakang, sering terjadi di kota besar," ujar Adjie Santosoputro selaku Emotional Healing and Mindfulness Expert beberap waktu lalu di Jakarta.

Itu sebabnya, kata Adjie, mengapa ada istilah lelaki menjadi tulang punggung keluarga. Begitu juga dengan orang kesepian, ia akan merasa bebannya berat karena segala sesuatu ditanggungnya sendiri, tidak memiliki orang lain untuk berbagi.

Baca Juga: Selain Tidur Tak Nyenyak, Ini Tanda Kamu Sedang Merasa Kesepian

"(Kesepian) dia sendiri yang harus menanggungnya, itu akan berdampak ke tulang belakang rasa kesepian itu, dan kesepian bukan perihal banyaknya teman," tambah Adjie

Banyak teman dan followers di media sosial faktanya juga tidak menjamin terbebas dari rasa sepi. Berdasarkan pengalaman Adjie, pasien yang pernah berkonsultasi dengannya tetap merasa sendiri di malam hari meski banyak followers dan kerap hangout bersama teman.

"Jadi kesepian bukan yang nampak, tapi perihal kepuasan batin. (Di media sosial) itu karena koneksi yang tidak nyata, membuat obrolan fana, oleh karena itu berpeluang besar terhadap kesepian. Semakin kaya seseorang, memperbesar rasa kurangnya pada kebahagiaan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI