Untuk mengetahui alasannya, Dr. Dweck merekomendasikan untuk tidak menggunakan benda-benda yang biasa Anda gunakan selama berhubungan intim dan perhatikan bagaimana tubuh Anda merespons.
3. Bakteri vaginosis
Kondisi ini terjadi ketika ada terlalu banyak bakteri tertentu dalam Miss V, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Sementara gejalanya mirip dengan infeksi jamur, seperti nyeri, gatal, terbakar, peradangan dan pembengkakan, bakteri vaginosis (BV) biasanya menyebabkan keluarnya cairan yang berwarna abu-abu, tipis, dan berbau amis, kata Dr. Dweck.
Baca Juga: Bahaya Ratus Vagina, Bisa Sebabkan Luka Bakar di Miss V!
Tetapi BV juga terkadang tidak menimbulkan gejala apapun.
BV secara teknis dapat hilang tanpa perawatan apa pun, sesuai CDC.
Jika Anda mengalami salah satu dari gejala di atas, periksalah ke dokter, yang dapat meresepkan antibiotik untuk mengatasi masalah tersebut.
4. Kekeringan atau atrofi vagina
Biasanya ini disebabkan oleh foreplay yang tidak cukup.
Baca Juga: Wanita Operasi Mengencangkan Miss V demi Suami, Hasilnya Tak Sesuai Harapan
Penyebab lainnya adalah kadar estrogen yang rendah karena menopause, perimenopause, laktasi, atau kontrol kelahiran juga dapat menyebabkan hal ini, kata Dr. Dweck.