Temuan Siswi SMA, Ramuan Bajakah Sembuhkan Kanker Payudara dalam 2 Bulan?

Selasa, 13 Agustus 2019 | 15:35 WIB
Temuan Siswi SMA, Ramuan Bajakah Sembuhkan Kanker Payudara dalam 2 Bulan?
Anggina dan Aysa (Instagram/Iysa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua siswi SMAN 2 Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yaitu Aysa Aurealya Maharani dan Anggina Rafitri sukses membuat Indonesia bangga.

Dibantu oleh seorang guru pembimbing bernama Helita, mereka berhasil meneliti tanaman bajakah yang diolah menjadi obat kanker. Ini adalah tanaman khas Kalimantan Tengah yang tumbuh di lahan gambut hutan pedalaman Kalimantan.

Tanaman ini dikeringkan, dicacah lalu direbus selama 30 menit hingga mendidih dan dijadikan ramuan tanaman bajakah.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kedua siswi tersebut terhadap dua ekor tikus yang sudah diberi sel tumor, terapi tanaman bajakah ternyata dapat membuat sel tumor mengecil hingga musnah dalam waktu dua bulan.

Baca Juga: Cegah Kanker Payudara, Batasi Konsumsi Daging Merah Mulai Sekarang!

Seorang siswa yang mempunyai nenek terkena kanker payudara stadium empat pun mengklaim tanaman bajakah telah membuat neneknya sembuh total.

"Nenek saya (terkena kanker payudara), masih ada dan sembuh total dari kanker payudara stadium empat. Minum itu (ramuan tanaman bajakah) karena kan tidak mempunyai biaya," ujar Yazid Akbar saat ditanyai oleh Aiman, dalam program AIMAN, Senin (12/8/2019).

Anak perempuan sedang menadah air dari batang bajakah (YouTube/Reno Paray)
Anak perempuan sedang menadah air dari batang bajakah (YouTube/Reno Paray)

Setelah diuji, ternyata tanaman bajakah mengandung 40 macam.

"Diantaranya saponin, terpenoid, flavonoid, alkonoid, tannin, dan steroid," jelas Anggina.

Helita menambahkan tanaman bajakah ini juga mengandung antioksidan tinggi yang dapat mengatasi radikal bebas penyebab sel kanker.

Baca Juga: 'Chemobrain', Kondisi yang Biasa Dialami Penyintas Kanker Payudara

Aysa dan Anggina (Instagram/iysa)
Aysa dan Anggina (Instagram/iysa)

Penelitian ini tentu menjadi harapan baru dalam dunia medis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI