Cegah Dehidrasi, Jemaah Haji Lakukan Gerakan Air Minum Bersama

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 12 Agustus 2019 | 09:25 WIB
Cegah Dehidrasi, Jemaah Haji Lakukan Gerakan Air Minum Bersama
Jemaah haji Indonesia diminta minum air untuk cegah dehidrasi. (Dok. Kemenkes)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cegah Dehidrasi, Jemaah Haji Lakukan Gerakan Air Minum Bersama

Aktivitas ibadah di Padang Arafah bisa terganggu jika jemaah haji mengalami dehidrasi ataupun heat stroke.

Oleh karenanya sejak 2018, aktivitas ibadah selama di Padang Arafah juga diselingi dengan gerakan bersama untuk menjaga kesehatan jemaah haji yakni melalui gerakan minum air bersama.

Gerakan tersebut dicanangkan untuk mengajak jemaah haji untuk lebih sering meminum air, terutama air mineral atau air zam-zam. Suhu udara di Arab Saudi, khususnya saat pelaksanaan Wukuf di Arafah, sedang sangat panas.

Baca Juga: Kulit Dehidrasi Karena Panas dan Polusi? Ini Sentuhan Make up yang Sesuai

Dengan minum bersama diharapkan dapat meminimalkan risiko jemaah haji mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh.

Pada 2019, gerakan minum air bersama kembali dilaksanakan oleh seluruh jemaah haji Indonesia dari berbagai kloter. Tim Promotif Preventif yang tengah berkeliling ke tenda-tenda mengajak jemaah untuk minum air bersama.

Begitu pula yang dilakukan oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc., saat berkunjung ke salah satu kloter di dekat pos satelit 3 Arafah.

"Perbanyak minum air dan makan buah," pesan Eka kepada jemaah, dalam siaran pers yang diterima Suara.com.

Gerakan minum air bersama dipraktikkan selama di Arafah mulai pukul 10.00 hingga pukul 16.00 Waktu Arab Saudi, dengan selang waktu dua jam. Seluruh jemaah haji beserta petugas kloternya secara bersamaan meminum air yang sudah dicampur dengan oralit.

Baca Juga: Waspada, Dehidrasi dan Kelelahan Bikin Jemaah Haji Rentan Patah Tulang

Kebiasaan minum bareng sudah mulai digalakkan sejak dilaksanakan penyuluhan-penyuluhan kesehatan di kloter. Diharapkan gerakan ini terus dilakukan tidak hanya saat puncak haji di Armuzna tetapi sampai dengan akhir waktu keberadaan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI