Suara.com - Sering Keputihan Sebelum Menstruasi, Normal Atau Perlu Dikhawatirkan?
Siklus haid setiap perempuan berbeda-beda dipengaruhi kondisi tubuh. Namun tidak sedikit perempuan mengeluhkan mengalami keputihan sebelum menstruasi, walaupun kondisi tersebut tidak memengaruhi siklus maupun durasi haid itu sendiri.
Lantas, apakah kondisi ini merupakan kondisi yang normal atau justru membahayakan?
Ciri utama dari keputihan adalah keluarnya lendir dari vagina. Lendir tersebut diproduksi oleh kelenjar pada mulut rahim. Fungsinya adalah untuk membersihkan vagina dari bakteri dan melindunginya dari kuman penyebab penyakit.
Baca Juga: HUT ke-74 Kemerdekaan RI Turut Dirayakan di Tembok Besar China
Lendir keputihan mengandung cairan yang berasal dari sel-sel vagina, bakteri, air, serta hormon reproduksi. Rata-rata, seorang perempuan memproduksi lendir vagina sebanyak 4 mililiter atau setara dengan satu sendok teh.
Produksi lendir vagina dapat meningkat saat Anda berolahraga, menjalani kegiatan berat, mengalami stres, serta melakukan hubungan intim. Produksi lendir saat berhubungan intim juga penting untuk melindungi vagina dari gesekan selama penetrasi.
Keputihan yang Anda alami sebelum haid, merupakan bagian dari siklus menstruasi. Sebelum sel telur dilepaskan dari ovum (ovulasi), produksi lendir vagina meningkat secara drastis. Inilah yang membuat banyak perempuan mengalami keputihan sebelum masa haid dimulai.
Walaupun demikian, normal atau tidaknya keputihan tergantung dari jumlah dan warna lendir yang keluar dari vagina.
Ada berbagai tipe lendir yang keluar dari vagina saat perempuan mengalami keputihan. Untuk memastikan keputihan yang Anda alami sebelum haid terbilang normal atau tidak, Anda perlu memerhatikan warna dan kekentalannya.
Baca Juga: Mulia Banget, Ashanty Berikan Sapi Kurban untuk Bocah Penjual Cilok
Berikut adalah beberapa tipe keputihan dan penyebabnya dilansir Hello Sehat:
1. Berwarna putih
Lendir kental berwarna putih menandakan keputihan yang normal. Kondisi ini dapat terjadi sebelum maupun sesudah menstruasi. Keduanya sama-sama normal selama tidak disertai dengan gejala lain.
Akan tetapi, Anda perlu waspada bila lendir tampak berwarna putih dan menggumpal. Kondisi keputihan seperti ini dapat menjadi gejala dari infeksi jamur. Segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
2. Tampak jernih
Lendir vagina yang tampak jernih juga menandakan keputihan normal. Jika lendir tampak kental, besar kemungkinan Anda sedang mengalami ovulasi. Ini berarti Anda akan mengalami menstruasi dalam beberapa hari ke depan.
Sementara itu, lendir vagina yang jernih dan encer dapat terjadi kapan saja di luar periode ovulasi. Hal ini sepenuhnya normal selama Anda tidak mengalami gejala lain.
3. Berwarna kuning atau hijau
Keputihan sebelum haid bisa menjadi tidak normal apabila lendir vagina tampak berwarna kuning atau hijau. Biasanya, lendir vagina juga tampak sangat kental, menggumpal, dan mengeluarkan bau tidak sedap.
Lendir berwarna kuning dan hijau dapat menandakan infeksi bakteri trikomoniasis. Namun, ada pula beberapa wanita yang mengalami keputihan seperti ini setelah mengonsumsi suplemen tertentu.
4. Merah atau cokelat
Keputihan dengan warna merah atau cokelat tergolong normal apabila terjadi selama menstruasi atau beberapa hari setelahnya. Keputihan yang disertai sedikit bercak darah juga normal dan disebut sebagai spotting.
Meski begitu, waspadalah jika Anda terus-menerus mengalami keputihan seperti ini di luar periode menstruasi. Keputihan berwarna merah dan cokelat dapat menandakan pertumbuhan jaringan fibroid pada rahim atau kanker serviks.
Selama lendir vagina tampak normal, keputihan sebelum haid bukanlah kondisi yang perlu dikhawatirkan. Hal ini sepenuhnya menandakan bahwa Anda sedang mengalami ovulasi menjelang haid.
Namun jika keputihan sudah berlebihan hingga berminggu-minggu dan mengkhawatirkan Anda, Anda dapat mendiskusikan masalah ini dengan dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan terhadap lendir vagina untuk mendeteksi masalah kesehatan sedini mungkin.