Minum Obat Migrain Tanpa Resep Dokter, Wanita Ini Berakhir Meregang Nyawa

Sabtu, 10 Agustus 2019 | 15:45 WIB
Minum Obat Migrain Tanpa Resep Dokter, Wanita Ini Berakhir Meregang Nyawa
Ilustrasi wanita minum obat. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggunaan obat-obatan yang secara sembarangan tanpa petunjuk dokter tentu berbahaya bagi kesehatan. Seorang wanita berusia 25 tahun asal Thailand bahkan harus meregang nyawa akibat konsumsi obat tanpa resep dokter.

Chudapa Pornngam, wanita asal Thailand ini menceritakan kisah kematian saudara perempuannya melalui postingan Facebook. Ia mengungkapkan penyebab kematian saudarinya adalah konsumsi obat tanpa resep dokter selama 1 tahun.

Chudapa mengatakan, saudarinya sering mengalami migrain dan nyeri haid sebelum meninggal dunia. Saudarinya lalu mengonsumsi obat tanpa resep dokter lebih dari setahun guna meredakan penyakitnya.

Tetapi, langkahnya membeli dan mengonsumsi obat pereda sakit kepala dan nyeri justru membawa malapetaka.

Baca Juga: Ilmuwan Kian Dipusingkan Cari Cara Basmi Parasit Malaria Kebal Obat

Setelah lebih setahun, wanita 25 tahun itu justru menderita sakit kepala, nyeri di seluruh badan, sesak di bagian dada, muntah, hingga pingsan.

ilustrasi orang sakit (Shutterstock)
ilustrasi orang sakit (Shutterstock)

Ia juga sempat dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya itu. Dokter pun mengatakan bahwa wanita 25 tahun ini memiliki tekanan darah rendah.

Dokter kemudian menduga kondisi wanita ini yang terus menurun akibat mengonsumsi sejumlah obat-obatan tanpa resep dokter.

Setelah menjalani perawatan, kondisinya mulai membaik dan dia pun sempat kembali pulang ke rumah.

Namun sepulangnya ke rumah, wanita ini mengalami kesulitan tidur hingga merasa sangat pusing dan terus-menerus muntah.

Baca Juga: Thailand Legalkan Ganja Medis Sebagai Obat, Indonesia Kapan?

Esok harinya, ia mengalami sakit kepala persisten sampai harus dilarikan ke rumah sakit lagi.

Ilustrasi wanita mencoba obat-obatan pereda nyeri dan sakit kepala (shutterstock)
Ilustrasi wanita mencoba obat-obatan pereda nyeri dan sakit kepala (shutterstock)

Setibanya di rumah sakit, wanita 25 tahun ini pun sempat merespons pembicaraan dokter tapi tak berhenti muntah.

Sampai akhirnya, wanita ini tidak sadarkan diri dan harus dibawa ke ruang gawat darurat rumah sakit lainnya.

Saat itulah dokter sudah mulai kesulitan menemukan nadinya yang sangat lemah. Padahal tim medis telah berusaha melakukan defibrasi selama 3 kali.

Dokter mengatakan obat-obatan yang dikonsumsi wanita ini selama 1,5 tahun bereaksi sangat kuat di tubuhnya sampai akhirnya meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI