Suara.com - Agar Tidak Bahayakan Anak, Ini Imbauan KPPPA Soal Hewan Kurban Idul Adha
Sehari menjelang Hari Raya Idul Adha biasanya sapi, kambing dan hewan kurban lainnya mulai berdatangan di sekitar area komplek, tempat penampungan yang akan dijadikan lokasi penyembelihan.
Melihat itu Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA atau KPPPA) memberikan imbauan agar lokasi penampungan hewan kurban jauh dari rumah penduduk, seperti lapangan.
"Untuk hewan korban itu mesti jauh dari rumah penduduk, karena baunya itu, kalau misalnya ada musala atau mesjid dekat rumah penduduk, cari lapangan yang jauh," ujar Hendra Jamal's, Asisten Deputi Hak Anak, Kesehatan dan Kesejahteraan Kemen PPPA kepada Suara.com di Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2019)
Baca Juga: Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Rayakan Idul Adha Hari Ini
Hal ini sangat penting untuk dilakukan mengingat anak-anak kerap bermain dengan hewan kurban, baik sekadar melihat atau memberi makanan rumput.
Karenanya, salah satu SOP yang harus dilakukan panitia kurban ialah merekrut petugas penjaga yang mengawasi anak yang bermain dengan hewan kurban. Meski tidak ada patokan harus berapa petugas yang berjaga.
"Dalam satu lokasi penyembelihan harus ada SOP-nya, untuk tempat penampungan bisa dijaga, jadi ada petugasnya," tuturnya.
Polemik lainnya kata Hendra, saat hewan kurban dipotong biasanya akan 'berjubel dan menarik massa untuk menonton, khususnya anak-anak. Padahal cukup berbahaya jika anak melihat dari dekat dikhawatirkan hewan mengamuk.
Kemudian Hendra pun mengimbau kepada panitia agar membatasi penonton pemotongan hewan dari dekat, seperti hanya pengurban dan panitia saja.
Baca Juga: Meriah, Ini 5 Tradisi Unik Idul Adha yang Ada di Indonesia
"Pengurban saja yang bisa masuk, apalagi (jangan) anak kecil. Yang kurban itu sebetulnya untuk keluarga aja walaupun 10 orang tetap namanya Hendra dengan keluarga, satu sapi satu orang, kecuali satu sapi dengan 7 orang patungan, berarti ketujuh-tujuhnya," tutupnya.