Ilmuwan Kian Dipusingkan Cari Cara Basmi Parasit Malaria Kebal Obat

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Sabtu, 10 Agustus 2019 | 03:00 WIB
Ilmuwan Kian Dipusingkan Cari Cara Basmi Parasit Malaria Kebal Obat
Ilmuwan Kian Dipusingkan Cari Cara Basmi Parasit Malaria Kebal Obat (Pixabay/Skeeze)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ilmuwan Kian Dipusingkan Cari Cara Basmi Parasit Malaria Kebal Obat.

Para peneliti dari Universitas Mahidol Thailand dan Universitas Oxford Inggris yang menulis dalam jurnal Lancet, menggarisbawahi bahwa parasit malaria yang tersebar di berbagai wilayah di Kamboja, Laos, Thailand, dan Vietnam kini memiliki kekebalan terhadap kombinasi obat penting.

Keadaan ini tentu bisa mengarah pada darurat kesehatan dunia, dimana obat yang paling manjur untuk mengobati malaria, malah menjadi tidak mempan.

Ilustrasi. (Shutterstock)
Ilustrasi. (Shutterstock)

Laporan itu memperingatkan, parasit Plasmodium falciparum – menyebabkan sebuah malaria yang paling mematikan bagi manusia, yakni menjadi kebal terhadap obat pilihan utama, DHA-piperaquine dengan tingkat kegagalan 50 persen atau lebih.

Baca Juga: Orang Tua Penting Tahu! 12 Gejala Malaria pada Anak

Situasi ini disebut kritis sehingga para ilmuwan mengatakan, pengobatan tidak boleh digunakan di Kamboja, Vietnam dan Thailand timur laut, karena tidak bakal manjur dan malah bisa memicu peningkatan penularan malaria.

Pengobatan baru harus dipertimbangkan, kata Sterghios Moschos dari University of Northumbria.

“Mungkin sudah tiba waktunya untuk menjajaki sebuah metiode baru, apakah kita harus menggabungkan berbagai jenis obat baru. Sehingga, ketika masalah semakin besar, ada pemecahan solusi entah itu berupa metode multi-obat,” kata Moschos seperti mengutip VOAIndonesia.

Laporan itu mengatakan, tindakan mendesak sekarang diperlukan untuk memberantas malaria falciparum dari wilayah tersebut – dan jika tidak, parasit yang kebal bisa menyebar ke bagian lain di Asia dan Afrika, yang berpotensi menyebabkan darurat kesehatan dunia.

"Yang diperlukan hanyalah satu kapal yang ditumpangi oleh orang-orang yang terinfeksi, atau genangan air di mana nyamuk berada, masuk ke Afrika dan kemudian parasit itu perlahan-lahan berkembang biak,” ujar Moschos.

Baca Juga: KLB Malaria di Kabupaten Lombok Barat, Ini Respons Kemenkes

Sejak 2014, kemajuan dunia melawan malaria telah terhenti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI