Bahaya Ratus Vagina, Bisa Sebabkan Luka Bakar di Miss V!

Jum'at, 09 Agustus 2019 | 20:45 WIB
Bahaya Ratus Vagina, Bisa Sebabkan Luka Bakar di Miss V!
Ratus vagina bisa menyebabkan luka bakar di Miss V. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bahaya Ratus Vagina, Bisa Sebabkan Luka Bakar di Miss V!

Ratus vagina, perawatan tradisional yang populer di sejumlah negara Asia hingga Afrika, ternyata memiliki risiko berbahaya bagi kesehatan Miss V.

Perawatan ini dilakukan para perempuan dengan duduk di atas air panas yang telah dicampur ramuan herbal, sehingga Miss V akan terkena uap dari bahan tersebut.

Banyak spa dan salon menawarkan perawatan ini. Bahkan ratus vagina disebut bermanfaat untuk mendetoksifikasi Miss V dari kuman dan jamur.

Baca Juga: Wanita Operasi Mengencangkan Miss V demi Suami, Hasilnya Tak Sesuai Harapan

Namun, dilansir dari laman BBC, para ahli memperingatkan ratus vagina bisa berbahaya. Bahkan hingga saat ini, tidak ada bukti medis untuk klaim manfaat kesehatan yang didapat, termasuk dapat meredakan nyeri saat menstruasi atau membantu kesuburan.

Dr Vanessa Mackay, seorang konsultan dan juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynecologists, mengatakan, Miss V membutuhkan pembersihan atau perawatan hanyalah mitos. Dia merekomendasikan untuk kaum Hawa untuk menggunakan sabun biasa yang tidak berbau pada area vulva saja.

"Miss V mengandung bakteri baik, yang ada di sana untuk melindunginya," katanya dalam sebuah pernyataan.

Perawatan ini justru dapat memengaruhi keseimbangan bakteri dan tingkat pH yang sehat dan menyebabkan iritasi, infeksi (seperti bakteri vaginosis atau sariawan) dan peradangan.

"Ini juga bisa membakar kulit halus di sekitar vagina (vulva)," ujar dia.

Baca Juga: Miss V Terasa Sangat Ketat Saat Berhubungan Intim, Apa Penyebabnya?

Ilustrasi kesehatan reproduksi perempuan, vagina.
Ilustrasi miss v perempuan. (Shutterstock)

Sejumlah dokter bahkan tak segan membagikan kisah para perempuan yang mengalami luka bakar akibat perawatan ini.

Salah satunya perempuan asal Kanada yang menderita luka bakar tingkat dua dan harus menunda operasi rekonstruksi sementara dia sembuh.

Dr Robert, yang bekerja di kedokteran pelvis dan bedah rekonstruktif di Calgary, Kanada, mengatakan perawatan ini menyebar melalui berbagai media seperti internet dan dari mulut ke mulut.

"Penyedia layanan kesehatan perlu mewaspadai terapi alternatif sehingga mereka dapat membantu perempuan untuk membuat pilihan berdasarkan informasi dan menghindari potensi bahaya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI