Suara.com - Jelang Hari Raya Idul Adha 2019, masih banyak orang yang menganggap daging kambing menyebabkan tekanan darah tinggi. Karena itu, banyak pula orang yang menganggap daging kambing sebagai obat darah rendah.
Padahal belum ada bukti ilmiah yang kuat tentang daging kambing memengaruhi peningkatkan tekanan darah. Begitu pula sebaliknya daging kambing sebagai obat darah rendah.
Hasil penelitian yang dilansir dari NCBI menunjukkan bahwa konsumsi daging kambing dalam jangka waktu lama tidak akan menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Daging kambing bisa menyebabkan tekanan darah tinggi tergantung dari cara memasaknya dan bumbu yang digunakan. Jika Anda mengolah daging kambing menggunakan banyak garam bisa menyebabkan tekanan darah tinggi.
Baca Juga: 5 Mitos Seputar Daging Kambing yang Bikin Orang Enggan Mengonsumsinya
Perlu Anda ketahui daging kambing terdiri dari protein dan lemak. Protein dalam daging kambing seimbang dengan asam amino esensial dan non-esensial.
Daging kambing juga mengandung taurin, karnitin dan inosin tinggi yang penting bagi kesehatan manusia.
Sementara, lemak dalam daging kambing terdiri dari 50 persen asam lemak jenuh dan 50 persen asam lemak tak jenuh dengan kadar asam oleat yang tinggi.
Karena itu, perkiraan peneliti bukan daging kambing yang menyebabkan peningkatan tekanan darah tinggi. Melainkan bumbu masakan yang digunakan ketika mengolah daging kambing.
Melansir dari hellosehat.com, sebuah penelitian dari Asian-Australian Journal of Animal Sciences tahun 2014 juga menyatakan bahwa kenaikan tekanan darah setelah mengonsumsi daging kambing tetap tergolong lebih kecil daripada daging sapi atau ayam.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Ini Batas Maksimal Anda Boleh Menyimpan Daging di Kulkas
Selain garam, penggunaan minyak goreng dan mentega atau margarin saat mengolah daging kambing juga dianggap menyebabkan tekanan darah tinggi.