Nila Moeloek Siap Tegur Kantor yang Tak Punya Ruangan untuk Ibu Menyusui

Rabu, 07 Agustus 2019 | 13:26 WIB
Nila Moeloek Siap Tegur Kantor yang Tak Punya Ruangan untuk Ibu Menyusui
Nila Moeloek Siap Tegor Kantor yang Tak Punya Ruangan untuk Ibu Menyusui [Suara.com/Dini]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nila Moeloek Siap Tegur Kantor yang Tak Punya Ruangan untuk Ibu Menyusui.

Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek sampaikan kekaguman yang luar biasa terhadap wanita karir yang juga tetap menyusui dan konsisten berikan ASI eksklusif selama enam bulan. Hal ini seolah kontradiksi terhadap aturan cuti hamil hanya maksimal tiga bulan.

"Satu sisi kami bangga perempuan maju, punya pendidikan bekerja namun ketika melahirkan menyusui cutinya cuma tiga bulan, ASI (ekslusifnya) enam bulan nggak cocok, bahkan dua tahun (masih menyusui), masa nuntut cuti dua tahun? perusahaan juga kan mau jalan," ujar Nila Moeloek dalam acara Pekan ASI Sedunia 2019 di Gedung Dr. Sujudi, Kementerian Kesehatan, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (7/8/2019)

Oleh sebab itu, kata Nila Moeloek, sudah seharusnya perusahaan juga memberikan keringanan bagi ibu menyusui seperti kelayakan tempat laktasi atau ruangan menyusui dan memerah ASI untuk nantinya disimpan.

Baca Juga: Teliti Virus Dengue, Guru Besar FKUI Terima Penghargaan dari Menkes

Breast pump. (Instagram/@philips.avent.indonesia)
Breast pump. (Instagram/@philips.avent.indonesia)

"Kita ibu utamain kalau memerah susu kan ada beberapa botol yang mana diberikan kepada anak, ternyata yang terakhir diperah yang dikasih anak supaya yang lebih fresh yang diberikan pada bayi," tutur Nila Moeloek.

Menurut Nila Moeloek, perusahaan yang memiliki minimal karyawan 80 persen terdiri dari perempuan, maka sudah seharusnya memiliki ruang laktasi, juga memberikan waktu yang leluasa minimal satu jam untuk istirahat salat, makan, termasuk diantaranya memerah ASI.

"Jika orangnya banyak ruangannya kecil dan tidak memadai, saya pernah melihat di satu tempat seperti itu dan kami menegurnya, 'nggak bisa dong pak, ini harusnya bisa diberikan tempat lain buat mereka bisa memerah susu'," ungkapnya.

Dirjen Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI juga hingga kini masih terus melakukan sejumlah langkah evaluasi dan dorongan beberapa ruang publik, termasuk perusahaan apakah sudah tersedia tidaknya ruang laktasi.

"Kalau tidak ada kita harus menegur, dan itu harus diberikan. Saya setuju, itu memang harus digemakan. Aurannya sudah ada, kalau tidak memperhatikan perempuan menyusui, 'yuk kita tutup nanti'," tutup Nila seraya berkelakar.
 
 

Baca Juga: Cegah Lansia Sakit, Menkes Minta Masyarakat Sadar Kesehatan Sejak Dini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI