Imunoterapi, Kian Jadi Terobosan Inovatif Melawan Kanker

Rabu, 07 Agustus 2019 | 11:01 WIB
Imunoterapi, Kian Jadi Terobosan Inovatif Melawan Kanker
Imunoterapi, Kian Jadi Terobosan Inovatif Melawan Kanker (Ilustrasi Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Imunoterapi, Kian Jadi Terobosan Inovatif Melawan Kanker

Peningkatan jumlah kasus kanker baik secara global maupun di Indonesia menjadi latar belakang kemunculan inovasi terbaru di industri kesehatan, khususnya pada pengobatan kanker, yaitu imunoterapi.

Pengobatan ini memungkinkan daya tahan tubuh pasien kanker paru-paru menjadi lebih kuat dalam mengenali dan melawan sel kanker didalam tubuh guna mencapai tujuan pengobatan untuk meningkatkan median survival rate (harapan hidup) yang lebih baik bagi pasien kanker paru-paru stadium lanjut.

ilustrasi kanker [shutterstock]

Imunoterapi atau yang juga dikenal dengan Immuno-Oncology (IO), merupakan kemajuan pengobatan kanker yang memberikan kualitas pengobatan dan harapan hidup lebih baik bagi pasien kanker paru-paru di Indonesia.

Baca Juga: Sistem Satu Pintu dengan Teknologi Robotik untuk Pengobatan Kanker Prostat

Kanker paru-paru sendiri memiliki jumlah kasus baru terbanyak di dunia, yaitu sebesar 2,1 juta atau 11,6% dari total beban kejadian kanker di dunia.

Tidak jauh berbeda, di Indonesia sendiri kasus kanker paru-paru meningkat pesat, yaitu berada di urutan ke-8 di Asia Tenggara dan urutan ke-23 di Asia sebagai negara dengan angka kejadian kanker yang berada di zona serius, meningkat 10,85% dalam lima  tahun terakhir. 

Berdasarkan data dari GLOBOCAN 2018, 19,4% dari pasien kanker paru-paru di Indonesia adalah pria dan merokok adalah penyebab tertingginya, yaitu sebesar 80% dari keseluruhan kasus di 2018.

Merokok sebagai penyebab utama kanker paru-paru juga dibenarkan oleh dokter spesialis paru, dr. Sita Laksmi Andarini, Ph.D, Sp.P (K) dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Peningkatan angka kasus paru-paru di Indonesia telah masuk pada tahapan memprihatinkan. 

"Selain itu, lingkungan kerja juga bisa menjadi penyebab lain timbulnya kanker ini, seperti pabrik tambang, semen, dan keramik yang cenderung terpapar radiasi serta bahan kimia karsinogenik, sehingga memiliki potensi jauh lebih tinggi untuk terjangkit kanker paru-paru. Kami, para praktisi kesehatan, mengajak agar masyarakat Indonesia untuk terus menerapkan prinsip gaya hidup sehat, dengan didukung setidaknya berolahraga 30 menit sehari demi kesehatan paru-paru," papar dokter Sita Laksmi dikutip Suara.com dari rilis Golin.

Baca Juga: Begini Cara Paling Ampuh Deteksi Kanker Prostat

Kanker paru-paru sendiri memiliki dua tipe, yaitu tipe Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC) yang biasanya berasal dari sel-sel kelenjar di bagian luar paru-paru dan tipe Small Cell Lung Cancer (SCLC) yang berasal dari sel-sel yang melapisi bronkus di pusat paru-paru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI