Suara.com - Tetap bugar dan terus berolahraga selama kehamilan bukanlah sesuatu yang dilarang. Namun, demi keselamatan Anda dan calon bayi Anda, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum melakukan rutinitas latihan sehari-hari.
Untuk mengetahui hal tersebut, profesional kebugaran, Rosie Stockley, pendiri Mamawell, membagi sarannya tentang bagaimana melakukan latihan selama kehamilan, dengan cara teraman dan terefisien yang mungkin dilakukan.
"Mengetahui Anda hamil adalah perubahan hidup terbesar dan ini membawa begitu banyak emosi, juga perasaan yang saling bertentangan dan intens," kata Rosie kepada Metro.co.uk.
Selama 12 minggu pertama, kata dia, tubuh dibanjiri dengan hormon dan Anda mungkin merasa sakit fisik, lelah, dan cemas. Mulai sekitar minggu ke-13, hormon sudah mulai stabil dan banyak perempuan mengalami energi baru dan merasa lebih positif.
Baca Juga: Selamat! Jokowi Bakal Punya Cucu Lagi, Selvi Ananda Lagi Hamil Anak Kedua
"Bagi banyak orang, kebugaran akan menjadi hal terakhir dalam pikiran mereka saat mereka hamil, dan selalu penting untuk mendengarkan tubuh dan suasana hati Anda," ujar dia.
Manfaat dari olahraga ringan selama kehamilan sudah diakui oleh para profesional kesehatan. National Health Service (NHS) mengungkap, semakin aktif dan bugar Anda selama kehamilan, semakin mudah bagi Anda untuk beradaptasi dengan perubahan bentuk dan kenaikan berat badan.
"Ini juga akan membantu Anda mengatasi persalinan dan kembali ke bentuk badan semula setelah melahirkan," tulis NHS seperti yang dilansir dari Metro.
Meski begitu, demi keselamatan Anda dan bayi, ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum melakukan olahraga ringan saat hamil. Ini dia saran dari Rosie.
Harap diingat bahwa saran berikut adalah untuk kehamilan normal yang tidak memiliki indikasi.
Baca Juga: Onadio Leonardo Berhenti Mabuk karena Istri Hamil, Ternyata Ini Dampaknya
1. Pada 12 minggu pertama
Hati-hati, trimester pertama adalah waktu di mana rentan terjadi risiko keguguran, sehingga penting untuk berhati-hati dengan intensitas olahraga yang Anda lakukan. Banyak orang memilih untuk melakukannya pelan-pelan, memastikan mereka sudah percaya diri dan tidak merasa cemas tentang pilihan olahraga mereka.
Jika saat ini Anda tidak melakukan olahraga apa pun, sebenarnya tidak apa-apa. Namun, sebaiknya Anda tetap aktif dengan berjalan kaki secara teratur dan memulai olahraga yang lebih formal di trimester kedua.
2. Jangan memulai sesuatu yang baru
Sepanjang kehamilan, saat tubuh beradaptasi, disarankan untuk berolahraga dengan cara yang Anda kenal, dan sesuaikan intensitasnya sesuai kebutuhan.
Perut yang tumbuh ke depan akan mengubah pusat gravitasi Anda, memengaruhi keseimbangan, dan hormon relaxin membuat otot Anda lebih elastis. Sarannya adalah tetaplah dengan jenis latihan yang Anda kenal dan nikmati selama ini.
3. Cari kelas spesialis kehamilan
Ada beberapa kelas Yoga dan Pilates antenatal l yang diformulasikan secara khusus untuk mengatasi perubahan dalam tubuh Anda dan bekerja untuk mempersiapkan otot-otot untuk melahirkan.
Olahraga yang dilakukan di dalam kelas akan membuat Anda tetap termotivasi, dan Anda akan bertemu dengan perempuan lain yang memiliki kondisi yang sama untuk mendukung Anda.
4. Berkonsultasilah
Yang terbaik adalah berkonsultasi dengan spesialis kebugaran antenatal sebelum memulai sesi olahraga kehamilan. Nah saat memulai olahraga, sebaiknya lakukanlah dengan beberapa cara berikut:
Menahan napas
Sangat penting bagi bayi untuk menerima oksigen, dan ini datang langsung dari pernapasan Anda. Jadi tidak ada angkat berat yang tegang dan menahan nafas.
Berbaring telentang
Setelah trimester pertama, bayi yang sedang tumbuh memiliki risiko sindrom hipotensi supine lebih besar. Di sinilah rahim yang tumbuh menekan vena cava inferior yang bertanggung jawab untuk membawa darah kembali ke jantung. Penting untuk tidak membatasi aliran darah saat hamil.
Suhu tubuh
Hindari peningkatan suhu janin (terutama dalam 12 minggu pertama) karena ini dapat menyebabkan gangguan sistem saraf pusat. Pastikan Anda terhindar dari kepanasan, minum air, istirahat untuk mendinginkan tubuh, dan hindari sauna dan ruang uap.