Dokter menegaskan bahwa benjolan di payudaran seharusnya tidak boleh ditekan atau dipijat. Nodul kecil maupun tumor ganas, semuanya sama-sama berbahaya jika ditekan atau dipijat.
"Ketika Anda memiliki benjolan payudara, sebenarnya itu bisa hilang tanpa pijatan. Karena, sebagian massa biasanya adalah tumor jinak yang tumbuh lambat. Tetapi, pijatan bisa merangsang pertumbuhannya. Jika tumor jinak sudah tumbuh hingga berdiameter 5 cm atau lebih, itu sudah bisa dikategorikan tumor ganas," katanya.
Bahayanya lagi, jika seseorang dengan tumor ganas justru melakukan pemijatan payudara. Karena tumor bisa pecah atau menyebar ketika dipijat.
Tumor bisa langsung menyebar ke pembuluh limfatik yang menyebabkan metastasis limfatik atau memasuki saluran darah. Lalu bisa mengendap di organ vital, seperti hati, paru-paru dan otak.
Baca Juga: Awalnya Hanya Alami Mata Gatal, Ternyata Wanita ini Derita Tumor Otak!
Karena itu, dokter menyarankan bagi wanita rentang usia 30-40 tahun harus lebih meningkatkan kesadaran terhadap gejala tumor atau kanker payudara. Sebab wanita kelompok usia tersebut lebih berisiko memiliki benjolan payudara.
Pan Yin juga menegaskan jangan melakukan pemijatan atau pengobatan tradisional apapun untuk mengatasi benjolan di payudara.
Menurutnya, pijat payudara merangsang sekresi estrogen yang bisa meningkatkan hiperplasia payudara dan membuat payudara lebih besar.
Namun, perkembangan kelenjar susu wanita memiliki periode spesifiknya setelah perkembangan fisiologis normal. Jika berkembang lagi, bisa jadi itu merupakan fenomena fisiologis yang buruk.
Karena itu, ketika Anda merasakan ada sesuatu yang janggal atau abnormal. Sebaiknya segera mencari dokter ahli untuk mendapat diagnosis dan pengobatan yang tepat sebelum semakin parah.
Baca Juga: Agung Hercules Meninggal, Ketahui 6 Jenis Tumor Otak Paling Ganas