Suara.com - Gempa bumi yang mengguncang Banten dan sekitarnya pada Jumat 2 Agustus 2019 pukul 19.03.21 WIB lalu, menghebohkan masyarakat. Dan hal ini bukan tak mungkin juga bisa membuat anak-anak merasa takut, trauma, hingga mengganggu aktivitas mereka.
Sebagai orangtua, Anda bisa mengupayakan untuk mengurangi ketakutan anak. Menurut konselor dan pemerhati anak, Muhammad Agus Syafii, hal terbaik yang bisa orangtua lakukan adalah membantu anak mengatasi rasa takutnya untuk membuatnya merasa aman dan terlindungi.
"Caranya pertama kali, saat mereka ketakutan, orangtua bisa memeluknya. Setelah itu, jelaskan bahwa gempa bumi yang terjadi ini bukanlah hal yang perlu ditakutkan, karena ini merupakan anugerah untik mendekatkan diri kepada tuhan. Anak kan bergantung sama orangtua, penjelasan ini akan mengurangi kondisi tekanan yang sifatnya traumatik," ujar lelaki yang juga pendiri Rumah Amalia sebagai rumah belajar bagi anak yatim dan duafa.
Selain itu, lanjut lelaki yang akrab disapa Kak Agus ini, ajarkan anak konsep visual terapi, dengan cara menggambar, mengenali lingkungan tempatnya tinggal, mengenali identitas dirinya sendiri, hingga mendorong mereka memiliki konsep hidup.
Baca Juga: Waspada Efek Guncangan Gempa Bumi Pada Ibu Hamil dan Bayi di Perut!
Ini membuat mereka bisa mengerti akar permasalahan yang sedang mereka hadapi. Jadi, lanjut dia, saat mengalami satu masalah yang tiba-tiba, anak akan siap dan bisa mengontrol perasaan takut atau khawatirnya. Termasuk jika ada kejadian gempa bumi tersebut.
"Anak-anak selama mereka diajak mengenali lingkungan dan diri mereka sendiri, mereka tidak menganggap itu sesuatu yang harus dicemaskan. Mereka akan lebih siap menghadapi itu. Apapun yang rerjadi, mereka jadi lebih bisa mensyukuri hidup," tutup dia.