Komplikasi Implan Payudara, Wanita Ini Sadar untuk Cintai Tubuh Sendiri

Minggu, 04 Agustus 2019 | 18:35 WIB
Komplikasi Implan Payudara, Wanita Ini Sadar untuk Cintai Tubuh Sendiri
Maria Kang alami komplikasi setelah implan payudara (instaram/mariakangfitness)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Implan payudara selain memberi kesan 'cantik' pada penampilan, juga mempunyai efek negatif di baliknya. Inilah yang terjadi seorang selebgram bernama Maria Kang.

Wanita yang dikenal sebagai 'Fit Mom' ini baru-baru ini mengungkapkan dirinya baru saja mengangkat implan payudaranya pada Rabu (31/7/2019) lalu.

Kang mengatakan ia mengalami beberapa gejala penyakit yang berkaitan dengan implan payudara sehingga ia memutuskan untuk mengangkatnya.

Pada keterangan yang ditulisnya yang ia unggah bersama foto saat dirinya memegang kedua implan yang sudah diangkat dari tubuhnya, Kang menceritakan rasa sakit yang dirasakannya.

Ia mengaku nyeri dan mati rasa segera setelah operasi implan payudara dahulu. Selama bertahun-tahun, ia berjuang dengan rasa sakit demi mempertahankan penampilannya.

"Implan payudara berkaitan dengan kanker. Minggu lalu FDA memangil Allergan, produsen implan payudara yang bertekstur implan meningkatkan risiko mengembangkan breast implant-associated anaplastic large cell lymphoma (BIA-ALCL)," tulis Kang.

Keterangan Kang di akun instagramnya (Instagram/mariakangfitness)
Keterangan Kang di akun instagramnya (Instagram/mariakangfitness)

Ini bukanlah kanker payudara, melainkan kanker sistem kekebalan tubuh. Menariknya, menurut Kang, ribuan wanita mengalami masalah autoimun setelah melakukan implan, yang termasuk dirinya sendiri.

"Segera setelah operasi, aku mengalami komplikasi. Dari hematoma, kurangnya sensasi dan mati rasa."

Dua teman Kang yang lain juga mengalami komplikasi.

"Teman baikku melepas implan bertekstur ketika dia mengalami cedera sendi terus menerus. Temanku yang lain berurusan dengan kelelahan, brain fog (otak berkabut), sakit kronis, kegelisahan dan depresi."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI