Ibu hamil trimester pertama atau 3 bulan pertama kehamilan berisiko melahirkan bayi seminggu lebih cepat dari tanggal yang diperkirakan.
Peneliti menduga guncangan gempa yang dirasakan oleh ibu hamil seperti mengaktifkan "jam plasenta" yang membuatnya melahirkan lebih cepat.
"Mungkin ada ledakan hormon pelepas kortikotropin, respons stres yang berfungsi sebagai sinyal bagi tubuh wanita hamil bahwa harus melahirkan bayinya lebih cepat," katanya.
Meski begitu, berat badan bayi lahir yang lebih rendah bisa juga pengaruh faktor lainnya. Sehingga peneliti memerlukan riset lebih lanjut agar mengetahui secara pasti penyebab bayi lahir dengan berat badan rendah.
Baca Juga: Konsumsi Narkoba saat Hamil, Wanita ini Lahirkan Bayi Kembar Prematur