Menelan Sperma Sebabkan Gangguan Perut? Ketahui Faktanya!

Sabtu, 03 Agustus 2019 | 06:05 WIB
Menelan Sperma Sebabkan Gangguan Perut? Ketahui Faktanya!
Ilustrasi perempuan dengan latar sperma. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menelan Sperma Sebabkan Gangguan Perut? Ketahui Faktanya!

Semen atau air mani terdiri dari nutrisi, mineral, dan gula yang tidak berbahaya dan kemungkinan Anda makan setiap hari, seperti halnya vitamin C, kalium, kalsium dan fruktosa.

Sperma sebenarnya merupakan bagian dari semen atau air mani. Seorang pria hanya menghasilkan sekitar satu sendok teh semen per orgasme, dan itu hampir tidak cukup untuk memberikan manfaat kesehatan.

Semen, yang di dalamnya terdapat sperma, juga tidak mengandung 'bahan asing' berbahaya.

Baca Juga: Ibu Hamil Menelan Sperma, Apa Dampaknya?

Tubuh Anda akan mencernanya seperti makanan lain yang Anda santap, kata Debby Herbenick, profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Indiana.

Beberapa orang memang telah melaporkan sakit perut dan diare tak lama setelah menelan sperma, tetapi itu jarang terjadi.

"Sebagian besar orang menelan semen, tidak ada yang terjadi," kata Herbenick.

Ilustrasi mitos dan fakta soal sperma laki-laki. (Shutterstock)
Ilustrasi sperma (Shutterstock)

Bahaya sebenarnya terletak pada risiko infeksi sebelum Anda menelan. Hal terburuk yang dapat terjadi adalah tertular infeksi menular seksual. Namun, ini terlepas dari Anda menelan atau tidak.

Dengan seks oral, segera setelah mulut Anda menyentuh Mr. P, Anda dapat mengidap IMS yang dapat ditularkan melalui kontak kulit ke kulit, seperti herpes oral dan genital, human papilloma virus (HPV), dan sifilis.

Baca Juga: Anda Stres? Coba Atasi dengan Menelan Sperma Pasangan

Jika terjadi ejakulasi, itu membuat Anda berisiko tertular IMS seperti klamidia, gonore, dan HIV yang memang dapat ditularkan melalui cairan tubuh seperti air liur, cairan vagina, dan air mani.

Sperma laki-laki. [Pixabay]
Ilustrasi sperma. [Pixabay]

"Setiap ejakulasi di dalam mulut tentu saja meningkatkan risiko penularan IMS, tetapi bahkan seks oral lama yang biasa membawa risiko karena pra-ejakulasi dan fakta bahwa beberapa orang mengalami ejakulasi tanpa peringatan," kata Herbenick, melansir VICE.

Walau demikian, hal ini tidak perlu dikhawatirkan selama kedua pasangan 'bersih' dari segala infeksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI